Garin Nugroho Musik Setan Jawa Disesuaikan

FILM bisu hitam putih Setan Jawa karya sutradara Garin Nugroho, 55, dipentaskan di Melbourne, Australia, akhir pekan lalu. Pementasan yang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation itu merupakan world premiere dari pementasan Setan Jawa yang djadwalkan juga akan ditampilkan di beberapa negara lain.

Pada 2017 ini, Setan Jawa juga akan dipentaskan di Artjog Yogyakarta, Indonesia, Mei; Amsterdam, Belanda, Juni; Singapura Juli; dan London, Inggris, November.

Film itu diiringi langsung dengan orkestra gamelan Indonesia karya Rahayu Supanggah yang dimainkan 20 pengrawit (pemusik gamelan) dan berkolaborasi dengan 20 musikus Melbourne Symphony Orchestra, orkestra simfoni tertua di Australia dengan konduktor Iain Grandage.

"Ini pertunjukan yang menggabungkan beragam seni seperti visual art, teater, tari, fesyen, dan musik yang saling melengkapi," ujar Garin dalam keterangan persnya.

Dia menambahkan yang lebih menarik, Setan Jawa bisa berbeda-beda disesuaikan dengan musik yang mengiringinya.

"Seperti di Australia kita berkolaborasi dengan orkestra, nanti di negara lain bisa dengan musik rock atau elektrik. Jadi memang dibutuhkan karya-karya dengan kecenderungan baru, multidisiplin, dan kemudian bisa mengembangkan jenis-jenis pasar yang berbeda dan bisa bekerja dalam bentuk-bentuk yang lain sehingga memiliki efek yang besar dan bisa dikenang orang dalam waktu yang lama."