Warpaint, Cerahkan Malam Jakarta

KELOMPOK musik asal Amerika Serikat, Warpaint, menggelar konser perdananya, Jumat (17/2) di Parkir Selatan Senayan, Jakarta. Konser ini merupakan bagian dari tur album teranyar Warpaint, Heads Up, yang rilis pada September 2016. Jakarta menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang mereka kunjungi sebelum melanjutkan rangkaian tur menuju Australia, Jepang, dan Eropa.

“Tak ada alasan khusus mengapa kami memilih Jakarta. Hanya saja, kami pernah ke Singapura dan Malaysia tapi belum pernah mampir ke sini. Mungkin itu sebabnya kami lebih mengutamakan untuk bermain di Jakarta,” tutur Theresa Wayman, gitaris Warpaint.

Penampilan kuartet indie rock yang terdiri dari Emily Kokal, Theresa Wayman, Jenny Lee Lindberg, dan Stella Mozgawa ini memang sudah ditunggu sejak 2011 oleh para penggemarnya di Jakarta. Buktinya, mendung dan gerimis yang memayungi Ibu Kota sejak sore, tak menyurutkan langkah mereka menyambangi konser ini.

Sebagai penampil awal, Trou, band pembuka, menggiring penonton untuk merapat ke area panggung.Tak hanya Trou, Diocreatura dan Kimokal juga berkesempatan untuk menyalurkan energi positifnya dari atas panggung. Ketiga band lokal ini memang sengaja disiapkan Wire It Up, selaku promotor, sebagai menu pembuka.

Masuk ke sajian utama, Warpaint menabuh Keep It Healthy sebagai salam awal. Para penggemar tak sanggup menahan diri untuk tidak hanyut ke dalam lagu yang terdapat di album kedua, Warpaint (2014) itu. Kemudian, tanpa basa-basi, Warpaint langsung menyuguhkan Heads Up lagu terbaru yang juga menjadi tema konser malam itu. Selain Heads Up, sang ratu acara juga menyelipkan lagu-lagu yang terdapat di album barunya, yakni The Stall, Whiteout, dan New Song.

Tak lupa, untuk menyegarkan ingatan, Warpaint mengajak penggemarnya menikmati kembali lagu-lagu lawas, seperti Krimson, Undertow, No Way Out, Beetles, Elephant, Love Is To Die, So Good, dan Bees yang dipilih sebagai salam akhir untuk menutup aksi panggung mereka.

Para penggemar terlihat puas dengan penampilan Warpaint di sepanjang acara. Mereka ikut bernyanyi di hampir setiap lagu dan sesekali berteriak histeris. Melihat polah itu, Jenny Lee Lindberg, si pemain bas, terkesan dan melontarkan salam manis dari atas panggung.

“Terima kasih banyak karena sudah membawa kami ke sini. Jakarta benar-benar istimewa,” seru Jenny. Ia melambai-lambaikan tangan dan kelihatan girang. OL-2