Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DENGAN melihat kultur sepak bola Indonesia yang begitu kuat, Antony Sutton, 52, seorang penulis asal Inggris yang sudah menetap selama 15 tahun di Indonesia, tergerak untuk merekam semua peristiwa persepakbolaan dalam negeri berbentuk tulisan yang dikemas dalam bentuk buku setebal 265 halaman. Buku yang diberi judul Sepak Bola, The Indonesian Way of Life yang diterbitkan Kawos Publishing itu berisi potongan-potongan peristiwa dunia persepakbolaan Indonesia.
Tidak hanya hal indah yang dikemukakannya, tetapi juga permasalahan yang kerap mengganggu cabang olahraga ini untuk tampil di pentas dunia. Pada sebuah bab, laki-laki penggemar Arsenal ini bercerita tentang kelesuan tim nasional (timnas) pada pertandingan kualifikasi Piala Asia 2011 saat melawan Oman yang mengakibatkan seorang suporter protes dengan turun ke lapangan dan menggiring bola ke gawang Oman, sebelum akhirnya dibekuk petugas. Hal tersebut, menurut Antony, merupakan bentuk kekecewaan pendukung timnas yang berharap banyak di awal kompetisi, tetapi harus mengubur impian untuk melihat negaranya tampil di Piala Dunia.
Kultur
Dalam proses riset, ayah satu anak ini banyak menemukan hal yang menarik perhatiannya. Kultur sepak bola di Indonesia, menurutnya, memiliki sejarah panjang dan budaya yang kuat. Lewat buku ini Antony menegaskan kembali apa yang selalu diulang Franz Beckenbauer bahwa football reflects society (sepak bola mencerminkan masyarakat). Ada banyak kemiripan dalam sepak bola di Indonesia dan Inggris yang membuatnya lebih mudah melakukan riset. "Saya melakukan riset dengan teknik blusukan ala Jokowi," ujarnya saat ditemui di Filosofi Kopi dalam acara peluncuran buku.
Lulusan Guildford College Technology ini merampungkan bukunya dalam waktu satu tahun. Selama itu, ia bergerilya dari Pulau Jawa, Sumatra, hingga kalimantan untuk mendapatkan data. Dari proses tersebut, ia merasa familier melihat para suporter tim sepak bola melakukan perjalanan panjang ke kota lain untuk menonton tim kesayangan mereka berlaga. Sutton menyebut fanatisme sepak bola Indonesia mengalahkan Thailand, negara yang jadi penguasa kawasan Asia Tenggara dalam urusan sepak bola.
"Saya pertama kali melihat pertandingan di Stadion Lebak Bulus pada 2006. Dari sana saya merasakan ada kemeriahan yang luar biasa dan gairah yang fenomenal dalam setiap pertandingan," ceritanya. Sejak 2006, Antony mulai menuliskan peristiwa-peristiwa dunia sepak bola dalam negeri pada blog pribadinya, Jakartacasual.blogspot.com. Ada banyak permasalahan yang harus segera diselesaikan untuk melihat bendera Indonesia berkibar di kompetisi dunia. "Pemerintahan haruslah fokus dalam mengurus sepak bola. Kita lihat sejak 2006, di Indonesia terdapat 2 liga, 2 timnas, bahkan 2 Persija dan Arema. Hal seperti itulah yang harus segera diatasi dan dibuat satu payung yang sama sehingga lebih fokus," saran pria kelahiran Libia itu kepada pemerintah Indonesia. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved