Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Banyak babak yang dilalui untuk menemukan identitas bermusik dan memiliki album. Namun, bagi mereka, mengalir dan menikmati prosesnya justru lebih bernyawa dan sentimental.
Butuh waktu empat tahun untuk menelurkan debut album pasca terbentuknya Saran N' Soul pada 2011. Sarah Saputri (vokalis, pemain harmonika) dan Nissan Fortz (gitaris, vokalis) menunggangi duo asal Bandung itu. Mereka berdua mampu menghasilkan album yang cukup unik tapi tetap berisi secara musikalitas.
Tak mengherankan bila kualitas itu ada dan nyata terdengar karena totalitas Nissan dalam dunia musik. Ia gitaris blues yang juga sempat bergabung bersama Blues Libre, band blues ternama asal Bandung yang digawangi musikus kawakan, Hari Pochang, serta beberapa proyek lainnya.
Sarah akhirnya menggunakan instrumen harmonika untuk lebih mengawinkan karakter permainan Nissan. Ia hanya butuh waktu setahun untuk menguasai instrumen tiup tersebut.
"Sewaktu membuat Sarah N' Soul, saya belum main harmonika, kemudian kenal sama Bandung Blues Society, Komunitas Ruang Putih, akhirnya saya bersyukur bisa bertemu kang Hari Pochang, dia inspirasi saya. Buat saya harmonika itu hal yang sangat unik, dan bersyukur dapat nikmatnya ketika memainkan itu. Saya buta instrumen sebenarnya, hanya menyanyi saja bisanya," kisah Sarah saat berbincang dengan Kotak Musik, 19 Januari 2016 lalu di Jakarta.
Sarah mengaku sempat putus asa belajar harmonika. Hampir setahun lebih dan sempat pesimistis karena tidak sesuai dengan ekspektasinya ingin bermain seperti Hari Pochang dan pemain harmonika lainnya. "Tapi di situ saya sadar saya melupakan prosesnya. Untungnya Nissan mendampingi terus dan akhirnya ketemu nyamannya bermain harmonika," kenang Sarah.
Namun, jangan terjebak dengan salah satu genre tertentu karena album bertajuk Doodles of Sarah N' Soul ini tidak hanya menyajikan blues. Bagi mereka blues bukan persoalan warna musik, melainkan filosofi yang melandasinya.
"Sarah N Soul tidak melulu blues, tapi bagi saya saat bernyanyi blues ada rasa di hati saya yang tidak bisa saya ungkapkan, cuma mungkin saat itu orang menangkapnya Sarah bernyanyi blues. Saya sendiri tidak bisa jawab, karena saya suka RNB dan pop," ungkap Sarah.
Senada dengan Sarah, Nissan pun menganggap blues sebuah cerita hidup dan cara mengaplikasikan apa yang dirasakan saat itu. "Lebih kepada penjiwaannya," tegasnya. Tentu paradigma ini merangkum semua musik mereka yang mampu menghadirkan sebuah interaksi dari persepsi yang dialami keduanya.
Bahkan, kejadian tragis kehilangan data lagu yang hampir rampung dibuat dalam kurun waktu tiga tahun juga mereka relakan dan memilih untuk membuat materi baru hanya dalam tempo satu tahun.
"Proses pembuatan lagu juga mengalir saja, sampai orang bilang musik kami ada yang folk, blues, funk, sampai jazz. Mungkin apa pun yang saya dengar sebagai referensi jadi berpengaruh di lagu-lagu tersebut. Secara historis, Doodles of Sarah N' Soul ialah blues album karena kami memilih membuat materi baru saat kejadian kehilangan itu. Hal yang paling mendasar dari blues ialah emosi dan kami merekam emosi itu dalam album," papar Nissan.
Bagi Sarah, mereka tidak mau merekam ulang lagi dari data atau lagu yang lama karena rasanya sudah berbeda. Hal ini juga rupanya sejalan dengan konsep album mereka yang memiliki pemikiran untuk membuat karya itu seperti coret-coretan di atas kertas atau medium lainnya.
"Sadar atau tidak sadar. Ada yang ingin diungkapkan dari alam bawah sadar. Semua inspirasi dan cerita dari lagu di album ini berdasarkan pengalaman pribadi kami berdua. Prosesnya seperti sedang corat-coret saja. Dalam album tersebut juga terdapat satu lagu ciptaan ayah saya, Sunjaya Saputra yang dibuat 30 tahun lalu. Kemudian lagu tersebut juga dinyanyikan bersama adik saya bernama Rosalia Putri," papar Sarah.
Terbukti album sentimental dengan rilisan fisik deluxe version yang dikeluarkan sebanyak 22 buah ludes dalam kurun waktu singkat, ditambah dengan penjualan digitalnya. Maret mendatang album mereka pun akan dirilis ulang dengan versi fisik reguler sekaligus untuk dibawa tur ke beberapa kota.
Fokus
Untuk menghasilkan album, ada satu kebiasaan Nissan yang bisa menjadi inspirasi musisi lainnya. Ia selalu fokus dengan apa yang dikerjakan dan memilih untuk tidak mendengarkan referensi.
"Kebiasaan saya saat produksi tidak pernah dengar band-band lain, apalagi saat penggarapan lagu dan menulis lirik sendiri. Di situlah akhirnya ketemu musik Sarah N' Soul. Kami butuh referensi, tapi tidak di saat proses produksi, didengar tiga bulan lalu dan tiga bulan ke depan harus dihentikan dan fokus dengan lagu sendiri," jelas Nissan.
Walaupun Nissan didapuk sebagai komposer, dalam prosesnya mereka berdua kebagian untuk membuat menata komposisi dari lagu-lagu yang diciptakan.
"Sarah itu punya hearing yang sangat unik, setelah proses mixing, kami dengarkan kembali. Secara tidak sadar, detailnya Sarah yang punya, saya hanya buat aransemen. Pada akhirnya berkat kedetailan Sarah maka jadilah karakter musik Sarah N' Soul. Album ini banyak yang bilang melucu lagu-lagunya. Padahal isi lagu sebenarnya lebih bermakna daripada sekadar bercandaan," papar Nissan.
Seberapa konyol dan dalam musik mereka? Saksikan penampilannya dan wawancara eksklusif bersama Kotak Musik. Mereka juga berbagi tutorial tentang bermain gitar dan harmonika. Unduh aplikasi Media Indonesia sekarang juga di Appstore dan Google Play Store. (Fik)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved