Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SETELAH Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Provinsi DKI Jakarta memilih Ira Koesno, 47, untuk debat calon gubernur pertama, kali ini mereka mendapuk mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sekaligus dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Eko Prasojo, 46, dan mantan pembawa acara berita Tina Talisa, 37. Mereka berdua akan memandu jalannya debat dengan tema pertama soal reformasi birokrasi dan pelayanan publik, kemudian tema kedua ialah tetang penataan kawasan perkotaan.
Debat itu akan digelar di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (27/1), dengan pembagian tugas yang jelas. Menurut komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar, Eko sebagai pelempar pertanyaan ke para kandidat, sedangkan Tina Talisa akan bertugas mengatur jalannya debat. Keduanya hanya diizinkan mengajukan pertanyaan sesuai dengan tema dari panelis. "Moderator hanya membawakan pertanyaan dan memancing jawaban saja," kata dia. Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menambahkan pihaknya memilih mereka berdua karena tidak mempunyai afiliasi politik dengan para pasangan calon sehingga layak menjadi moderator debat. Sementara itu, khusus pendapatnya tentang Tina, Sumarno mengatakan memilih dia berdasarkan kapasitas dan kemampuan yang dimilikinya.
Tina mampu memandu acara dengan baik. Setelah resmi dipilih, lulusan Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Bandung, itu pun bergerak cepat. Tanpa malu-malu dia mencicitkan keinginannya untuk berguru pada moderator terdahulu, Ira. 'Mbak Ira, mohon petunjuk dan arahannya, ya. Besok saya izin telepon berguru sama suhu yang amat dahsyat ini...' tulisnya melalui akun Twitter @Tina_Talisa, Selasa (24/1). Cicitan itu dibalas Ira melalui akun @irakoesno demikian, 'Slmt bertugas Prof Eko Prasodjo dan @Tina_Talisa: Jadi moderator debat kedua pilkada DKI'.
Awal karier
Perempuan kelahiran Bandung, 24 Desember 1979, itu awalnya bekerja sebagai penyiar Radio Mustika dan Radio Paramuda di Bandung. Dia kemudian berpindah ke Jakarta dan namanya semakin dikenal. Ia jauh lebih dikenal sebagai presenter program berita ketimbang saat dirinya menjadi finalis Putri Indonesia 2003. Pada awalnya dia bergabung dengan Trans TV untuk membawakan Reportase Sore, kemudian berpindah ke Lativi yang kemudian berganti nama menjadi TV One. Di TV One, dia membawakan acara Apa Kabar Indonesia Malam yang disiarkan rutin di Wisma Nusantara, kawasan Bundaran Hotel Indonesia.
Dia kemudian memutuskan untuk hengkang dari stasiun televisi itu pada 2 November 2011. Seusai dari TV One, sebulan kemudian dia resmi bergabung dengan stasiun televisi Indosiar. Dia bergabung selama tiga setengah tahun dan kemudian kembali memutuskan untuk keluar. Namun, pada pertengahan 2015, istri Amrinur Okta Jaya itu terlihat kembali dalam program Satu Indonesia yang ditayangkan Net. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved