Angelina Jolie Sumbangkan Gaji untuk Pengungsi

Denny Parsaulian S denny@mediaindonesia.com
25/1/2017 07:40
Angelina Jolie Sumbangkan Gaji untuk Pengungsi
(AFP PHOTO / ROBYN BECK)

ANGELINA Jolie, 41, aktris sekaligus Duta Khusus PBB untuk Pengungsi (UNHCR), baru saja menandatangani kontrak sebagai duta baru parfum mewah Mon Guerlain. Parfum itu akan diluncurkan pada Maret mendatang. Nantinya, seluruh bayaran yang ia dapat sebagai duta parfum itu akan disumbangkan kepada badan amal. Hal tersebut disampaikan Jacques Guerlain dalam siaran pers yang dilansir dari NY Daily News, Senin (23/1) waktu setempat. Tidak disebutkan berapa bayaran yang diterima Jolie.

"Kami membuat parfum untuk wanita yang kami kagumi," ujar Guerlain. Sumbangan Jolie untuk para pengungsi memang tidak pernah terhenti meski kini ia tengah menjadi sorotan terkait dengan perceraiannya dengan Brad Pitt. Pasangan itu berpisah setelah Jolie mengajukan gugatan cerai pada September lalu. Menurut perjanjian, Jolie memiliki hak asuh penuh untuk keenam anaknya, Maddox, 15, Pax, 12, Zahara, 11, Shiloh, 10, dan si kembar Vivienne dan Knox, 8.
Sementara itu, Pitt diperbolehkan mengunjungi anak-anaknya dengan persetujuan seorang terapis.

Dukungan untuk Suriah
Sebagai Duta Khusus PBB urusan pengungsi, Jolie tidak henti-hentinya meminta perang Suriah dihentikan. Terakhir ialah pada Maret 2016, saat berkunjung ke kamp pengungsi Suriah di Lembah Bekaa, Libanon. Di sana, Jolie mendesak kekuatan-kekuatan dunia untuk berbuat lebih guna mengakhiri perang di Suriah yang telah berlangsung lima tahun. Akibat perang itu, jutaan orang telah meninggalkan negara tersebut untuk menyelamatkan diri. Perang itu juga telah membunuh 250 ribu orang.

Solusi-solusi yang saat ini sedang dibicarakan untuk pengungsi masih jauh dari harapan. Saat para politikus belum mencapai sepakat atas pemecahan persoalan itu, masalah krisis kemanusiaan terus berkembang. "Kita tidak dapat mengurus dunia melalui bantuan menggantikan solusi diplomasi dan diplomatik," kata dia. "Kami membutuhkan pemerintah-pemerintah di seluruh dunia untuk menunjukkan kepemimpinan: untuk menganalisis situasi dan memahami secara tepat apa yang negara mereka dapat lakukan, berapa banyak pengungsi yang mereka dapat tolong dan bagaimana."

Akibat perang Suriah, arus pengungsi besar menuju ke negara-negara tetangga Suriah. Turki, Yordania, dan Libanon menampung sebagian besar dari 4,8 juta pengungsi akibat konflik itu. Satu juta yang terdaftar sebagai pengungsi di Libanon merupakan seperempat dari populasi negara itu. "Tekanan paling besar masih dirasakan di Timur Tengah dan Afrika Utara," kata Jolie. Mayoritas pengungsi Suriah di Libanon hidup dalam kemiskinan, kata Jolie. "Sebanyak 80% terlilit utang setelah simpanan yang mereka bawa dari Suriah habis." Konflik Suriah juga telah menimbulkan 2,4 juta pengungsi anak-anak, banyak membunuh dan mengarah kepada perekrutan anak-anak sebagai pejuang. (NYDAILYNEWS/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya