Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MODERATOR debat antarcalon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tahap pertama, Dwi Noviratri Koesno Martoatmodjo atau akrab disapa Ira Koesno, 47, mampu menyedot perhatian. Pembawaannya yang tegas dan lugas, tetapi tetap tenang membuat terkesan penonton. Dalam menanggapi hal itu, Ira secara santai mengatakan sehari-hari dirinya memang seperti itu.
"Kesehariannya begitu, gayanya seperti itu, bahkan keponakan bilang 'Ayi (panggilannya pada Ira) gaya marahnya sama ya kalau lagi marahin aku'. Saya lebih melihat ini panggungnya berbeda. Kelugasan, ketegasan, dan otoritas itu harus dibawa ke level yang tepat. Kesehariannya memang begitu, tapi karena mediumnya ini pilkada untuk cagub dan cawagub, saya sesuaikan kebutuhan tersebut," tuturnya ramah. Tidak hanya khas dalam membawakan acara ataupun program, ia kerap tampil segar di layar kaca. "Kuncinya menjaga makanan, olahraga, dan istirahat yang cukup," tutup Ira sembari tertawa.
Kembali dikenal
Ira tidak hanya terlihat tampil segar, dia juga terlihat mampu mengatur jalannya debat yang diselenggarakan pada pekan lalu di Gedung Bidakara, Jakarta, hingga menjadi lebih menarik sehingga mampu menyedot perhatian serta antusiasme masyarakat. Nama Ira kembali diperbincangkan khalayak setelah lama menghilang, mengingat dia pernah menjadi penyiar Liputan 6 SCTV. Namanya juga menjadi semakin dikenal saat dialog dengan pengamat politik Sarwono Kusumaatmadja yang melontarkan analogi perubahan besar seputar reshuffle kabinet dengan istilah 'cabut gigi'.
Tidak lupa dia menceritakan pengalamannya membawakan acara debat perdana antarpasangan calon. Ira menuturkan debat dapat menjadi etalase bagi publik untuk lebih mengetahui program kerja dan pandangan yang diusung para pasangan calon. Dari sana, tutur Ira, mereka khususnya para pemilih yang belum menentukan pilihan bisa mendapatkan gambaran siapa yang terbaik memimpin Jakarta untuk lima tahun ke depan.
"Harapannya dari pihak KPU dan para panelis pada dasarnya kita sepakat ini bukan debat, bukan juga kami ingin menguji para pasangan calon dengan pertanyaan sulit, tapi memberikan pertanyaan yang dirasakan memiliki magnitude yang besar untuk masyarakat Jakarta," ujarnya ketika dihubungi Media Indonesia, Senin (16/1).
Ira menjelaskan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang sengaja tidak membuat debat di antara para calon gubernur secara terpisah dengan para calon wakil gubernur. Para pasangan calon dihadirkan bersamaan dalam satu acara debat. Mereka pun, tutur Ira, bebas menentukan siapa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Ira pun bersyukur berada di tim yang solid sehingga acara tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Menurutnya, yang menjadi salah satu tantangannya ialah bagaimana menyajikan debat yang menarik ditonton publik tanpa mengurangi kualitas debat itu sendiri.
Setiap pihak, ujar Ira, berkolaborasi, baik KPU sebagai penyelenggara maupun stasiun TV yang mengeksekusi acara debat. KPU, imbuh dia, telah memberikan koridor tema dan isu yang harus dibahas serta sudah disampaikan kepada tim sukses setiap pasangan calon. Isu tersebut pun diulas menjadi pertanyaan oleh para panelis kepada pasangan calon sehingga pembahasan isu dan tema yang diangkat tetap sampai kepada masyarakat. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved