Isabella Fawzi Kebinekaan Adalah Kekuatan

Retno Hemawati
31/12/2016 07:31
Isabella Fawzi Kebinekaan Adalah Kekuatan
(MI/Permana)

PENYIAR radio, Isabella Muliawati Fawzi, 28, menilai sangat penting mengajarkan kebinekaan kepada anak-anak sedini mungkin.

Menurut pendapatnya, manusia dari usia anak-anak hingga dewasa akan selalu beradaptasi dengan masyarakat yang majemuk.

"Indonesia dari Sabang sampai Merauke ini masyarakatnya sangat kompleks. Kebinekaan kita merupakan kekuatan, tapi kebinekaan bisa menjadi bumerang kalau kita tidak ingat dengan tenggang rasa, saling menghargai, dan gotong royong," kata Bella saat dihubungi Media Indonesia, beberapa saat lalu.

Pada saat itu putri pasangan musikus Ikang Fawzi dan politikus Marissa Haque baru saja menjadi bintang tamu drama musikal dari Yayasan Tunas Global.

Drama musikal itu berkisah tentang tujuh putri raja yang mencari air ajaib.

"Itu tidak sekadar dongeng, pesan ceritanya sangat baik untuk kita semua karena mengajarkan tanggung jawab, kerja sama, dan kebinekaan," tutur dia.

Bella tertarik karena memang menyukai drama musikal dan terlibat kerja sama dengan anak-anak.

Dia menambahkan, beberapa dari anak yang terlibat ada yang berkebutuhan khusus, seperti autisme, attention deficit disorder, attention deficit hyperactivity disorder, dan slow learner.

"Hebatnya ketika pentas tidak ada perbedaan sama sekali dan mereka semua bisa bermain dengan baik," katanya.

Ia pun merasa kagum karena anak-anak sangat menikmatinya dan gembira.

"Alhamdulillah mereka seneng banget! Saya kagum sama mereka. Masih anak-anak tapi semangat main teaternya besar sekali tanpa harus kehilangan keceriaan dan kepolosan mereka sebagai anak-anak."

Kisah opa

Saat kecil, Bella dan sang adik, Marsha Chikita Fawzi yang dikenal sebagai animator, rupanya sangat dengan dongeng.

Bukan ayah atau ibu yang mendongengi mereka, melainkan sang kakek yang bisa mereka sebut dengan opa.

"Kebetulan almarhum kakek saya, opa Allen Haque, seorang pendongeng yang luar biasa. Dia itu galak tapi sebenarnya hatinya lembut banget," puji Bella.

Dia bercerita, pada masa itu dia sering mendengarkan kisah buaya putih, kancil, kisah Nabi Adam dan Hawa, putri salju, sampai Ali Baba hingga saya dan adik saya terlelap.

"Belakangan waktu kakek saya makin tua, dia malah pernah cerita sampai setengah tidur. Terus dari cerita Ali Baba tiba-tiba langsung disambung sama cerita putri salju! Lah masa iya dari Arab langsung ke Eropa? Hahaha! Nggak nyambung! tapi kalau diingat-ingat kocak banget kenangan itu," katanya tergelak.

Meski demikian, dia tetap memfavoritkan dongeng tentang Ali Baba yang merupakan bagian dari kisah 1.001 malam yang terkenal dari Timur Tengah.

"Saya sering membayangkan bagaimana Ali Baba nekat masuk ke gua perampok terus melihat harta karun banyak banget! Giliran kelompok perampoknya datang, dia langsung ngumpet di dalam gentong! Hahahahha! Ali Baba itu nekat, bandel, tapi di satu sisi dia pemberani juga," tutupnya sambil tertawa.

(H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya