Rosa Rai Djalal Filmkan Pasukan Khusus Indonesia

Retno Hemawati
20/12/2016 08:00
Rosa Rai Djalal Filmkan Pasukan Khusus Indonesia
(ANTARA/PUSPA PERWITASARI)

ROSA Rai Djalal, 41, istri diplomat Dino Patti Djalal yang kini menjadi CEO Chanex Ridhall Pictures, memiliki ketertarikan tersendiri pada bidang militer, terutama sepak terjang pasukan khusus Indonesia. Dari ketertarikannya itulah, ide pembuatan film bergenre action dengan latar belakang pasukan khusus yang diberi judul Lelawa tercetus. Dia menjadi produser untuk film tersebut.

"Dulu kakak saya suka dengan buku yang berhubungan dengan intelijen, militer, dan lainnya. Jadi, saya dari kecil suka sama hal yang berbau itu. Waktu suami saya bertugas di Timor Timur, suami saya dekat dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Kebanyakan dari mereka bercerita bagaimana mereka bekerja sama berjuang dalam melawan teroris dan bagaimana perjuangan keluarganya. Itu yang membuat saya tertarik membuat film bertema pasukan khusus," ujar istri mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan (19/12).
Rosa yang berprofesi sebagai dokter gigi itu menambahkan kisah yang membuatnya tertarik dan terinspirasi oleh pasukan khusus Indonesia ketika ada peristiwa pembajakan pesawat pertama di Indonesia dan Asia pada 1981. Saat itu pasukan khusus berhasil menaklukkan teror dan menunjukkan kehebatan sehingga diakui dunia.

"Peristiwa yang terjadi pada 1981 mengena di hati. Saya ingin membuat film dengan ide dari kisah itu, tapi dihubungkan dengan masa sekarang. Tujuannya agar masyarakat tahu kisah dan kehebatan dari perjuangan pahlawan yang tidak terkuak oleh media," ujarnya.

Menurut Rosa, militer di Indonesia semakin hebat, peralatan makin canggih, pelatihan semakin bagus, sangat dekat dengan masyarakat, dan kekompakannya sangat bagus. Sayang, perjuangan mereka kadang tidak diketahui dan tidak terkuak ke masyarakat. Jadi, film ini dibuat sebagai dedikasi untuk mereka agar masyarakat tahu kehebatan pasukan khusus Indonesia.

Untuk persiapan membuat film Lelawa ini, Rosa mengaku telah bertemu dengan beberapa komandan pasukan khusus untuk bertukar pikiran. Ia juga mencari rekan yang satu visi untuk diajak bekerja sama hingga akhirnya ia menggandeng sutradara Angga Dwimas Sasongko dan penulis skenario Salman Aristo.

Prioritaskan keluarga
Meski dirinya disibukkan dengan beberapa kegiatan seperti bekerja sebagai dokter gigi, mengurus foundation, dan berkecimpung di dunia perfilman, Rosa tak lupa dengan peran utamanya sebagai istri dan ibu rumah tangga. "Saya bangun pukul 05.00 untuk sarapan bersama keluarga dan melihat anak pergi sekolah dan suami pergi kerja. Setelah itu, saya berangkat kerja pukul 09.00. Saya pulang ke rumah selalu pukul 18.00 sebelum suami saya pulang kerja untuk melaksanakan salat magrib berjamaah," ujarnya.

Rosa menambahkan, ketika ada di rumah, ia tidak memegang ponsel dari pukul 18.00 hingga pukul 21.00 agar bisa fokus menemani anaknya belajar. Seusai menemani belajar, ia baru mengecek ponsel dan surel terkait dengan pekerjaannya. Ia juga mengaku selalu menyediakan waktunya untuk suami seperti sekadar untuk makan malam bersama. Meskipun dirinya sibuk, Rosa mengaku tidak ingin kehilangan momen perkembangan anak-anaknya. Ia sebisa mungkin untuk selalu menyempatkan diri saat akhir pekan untuk keluarga. (Nanda Iffa/H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya