Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BERBEDA dengan kebanyakan buku cerita anak-anak, RL Stine justru punya hal lain yang ditawarkan.
Dia tidak menghadirkan dongeng soal putri, pangeran, ataupun kerajaan.
Buku-buku yang membuatnya dikenal, yakni serial Goosebumps, justru mengangkat kisah soal monster-monster yang bisa saja membuat anak kecil takut untuk tidur sendirian di malam-malam mereka.
Nah bagi Anda pecinta serial ini, jangan lewatkan untuk menonton film Goosebumps garapan Columbia Pictures and Sony Pictures Animation yang mulai tayang di bioskop Tanah Air sejak Rabu (14/10).
Film itu sengaja ditayangkan jelang perayaan Halloween yang jatuh pada 31 Oktober mendatang.
Dikisahkan, kematian ayah Zach Cooper (Dylan Minnette) membuat keluarga kecil itu terpukul.
Ibunya yang bernama Gail (Amy Ryan) memutuskan mereka harus meninggalkan New York dan pindah ke kota kecil untuk memulai hidup baru.
Sebagai remaja, kepindahan itu tentulah tidak mudah.
Mulanya, Zach tidak dapat hal yang menyenangkan yang bisa ditemukannya di kota kecil itu.
Setidaknya sampai dia bertemu dengan Hannah (Odeya Rush), seorang gadis cantik yang tinggal persis di sebelah rumahnya.
Gadis itu tidak terbiasa berinteraksi dengan orang lain seusianya.
Jadi, dia sangat bersemangat ketika bertemu dengan Zach dan menjadikannya teman bicara.
Sayang, ayahnya sangat protektif dan melarangnya untuk berhubungan dengan siapa pun ataupun keluar rumah.
Hannah bahkan tidak disekolahkan.
Suatu hari, secara sembunyi-sembunyi, Hannah mengajak Zach ke taman bermain yang ada di dalam hutan.
Bayangkan, tempat seperti Dunia Fantasi, tapi letaknya di tengah hutan belantara.
Dikabarkan, taman bermain itu memang sengaja dibangun, tapi kemudian pembangunannya terhenti dan tidak pernah dilanjutkan lagi.
Orang-orang pun melupakan tempat itu dan gadis terkurung seperti Hannah menjadikan tempat itu sebagai pelariannya.
Sepulangnya dari sana, sang ayah menemukan putrinya telah bergaul dengan Zach.
Dia marah besar dan melarang hal itu untuk terulang.
Dari dalam kamarnya, Zach mendengar suara pertengkaran ayah dan anak itu.
Lantaran khawatir, dia memanggil polisi untuk memeriksa jika telah terjadi tindak kekerasan terhadap Hannah oleh ayahnya sendiri.
Secara tidak terduga, Hannah malah menghilang.
Ayahnya berhasil meyakinkan polisi bahwa suara teriakan yang didengar Zach hanya bersumber dari televisi dan bahwa anaknya sedang tidak ada di rumah, terbang ke negara lain tempat ibunya pada hari sebelumnya.
Tak percaya akan yang didengarnya dan khawatir atas nasib Hannah, Zach menyusup ke rumah itu ketika ayah Hannah dapat dipancing untuk pergi ke kantor polisi.
Dia masuk bersama Champ (Ryan Lee), teman barunya yang terbilang aneh, penakut, dan tidak memiliki banyak kawan di sekolahnya.
Dari situlah, mereka menemukan sesuatu yang sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya.
Pembalasan
Ayah Hannah yang misterius dan lebih dikenal tetangga sebagai Mr Shivers ternyata ialah RL Stine, penulis dari serial Goosebumps.
Dengan diperankan Jack Black yang namanya melambung lewat film School of Rock, penonton akan bisa menerka di balik sorot mata tajam dan kekakuan yang ditampilkannya bahwa RL Stine menyimpan sisi jenaka.
Pada akhirnya, hasil eksplorasi Black terhadap karakter yang diperankannya itu sebenarnya jauh berbeda dari RL Stine yang dalam kehidupan nyatanya merupakan sosok periang.
Para pembuat film Goosebumps mengaku sebelumnya menghadapi dilema besar.
Dari 200 buku Goosebumps yang bisa dipilih, buku mana yang layak diadaptasi menjadi film?
Jawabannya bagi mereka ialah menampilkan puluhan tokoh monster rekaan Stine yang paling terkenal, dengan Stine sendiri ada di tengah mereka.
Karena itu, begitulah petualangan yang dijalani Zach dan Champ dalam upaya menyelamatkan Hannah.
Mereka malah tanpa sengaja membebaskan monster-monster ciptaan Stine ke dunia nyata.
Sebelumnya, Stine kecil yang penyendiri sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman-temannya.
Dia sering mengalami perundungan (bullying).
Sebagai balasan, dia menciptakan karakter-karakter mengerikan yang dalam benaknya bisa membuat anak-anak itu bergidik ngeri.
Ternyata, monster itu menjadi benar-benar hidup dan perlu dikunci dalam buku agar tidak keluar dan mengganggu ketenteraman.
Hal itulah yang membuat Stine makin mengambil jarak dari lingkungan, melarang Hannah untuk bergaul.
Tiap kali satu buku terbuka, satu monster terlepaskan.
Para pembuat filmnya berusaha sebisa mungkin menciptakan monster berbekal make up dan efek khusus.
Hanya sedikit yang merupakan animasi komputer karena tak ingin monster-monster yang ditampilkan tampak seperti kartun.
Slappy the Dummy yang menjadi otak di balik rencana jahat para monster ciptaan Stine dengan desain Ironhead Studio dan difungsikan secara manual tanpa elektronik sama sekali.
Avery Lee Jones ialah dalang untuk menggerakkan boneka itu dalam tiap adegan.
Dia mendapat pekerjaan itu melalui audisi.
Hal paling menarik dalam petualangan mereka untuk menangkap kembali semua monster yang terlepas ialah selalu ada momen yang mengundang gelak tawa di tengah adegan-adegan yang penuh ketegangan.
Hal itu kiranya sesuai dengan karakter buku Goosebumps dan pesan yang secara khusus diminta Stine kepada para pembuat film itu.
Untuk perubahan drastis dari momen menegangkan ke humor, pujian harus diberikan untuk peran Champ (Ryan Lee) dengan segala kekonyolannya.
Contohnya, saat sedang menghindar dari kejaran manusia serigala, Champ malah dengan santai membuka botol soda yang suaranya membuat keberadaan mereka ketahuan monster tersebut.
"Hal terpenting bagi saya adalah ada campuran rasa takut dan humor yang sama sebagaimana di buku. Harus ada tawa, juga twist and turns. Saya selalu menyebut buku Goosebumps sebagai 'rasa takut yang aman' karena anak-anak tahu apa yang diharapkan. Mereka akan aman sepanjang perjalanan saat menyerap soal petualangan mengerikan itu," jelas Stine seraya menambahkan dia senang karena filmnya tampak menghadirkan jiwa yang sama dengan buku-bukunya.
Nah jika Anda ingin mengalami sensasi tegang yang tak berlebihan dan di saat yang sama mengocok perut dalam gelak tawa, menonton film Goosebumps layak jadi pilihan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved