Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
FILM masih dinilai sebagai medium yang tepat dan efektif untuk memperkenalkan budaya suatu negara ke negara lain. Tak heran dalam waktu satu bulan terakhir ini ada tiga negara yang memperkenalkan budaya mereka melalui film. Melalui kedutaannya atau pusat kebudayaannya, Jerman, Jepang, dan Kolombia menyelenggarakan festival film.
“Promosi kebudayaan lewat film itu memang efektif. Kalau menampilkan pertunjukan, kita harus bawa banyak orang, peralatan, dan lainnya, kalau ini kita bisa sekaligus bawa 14 film,” cetus Direktur Jenderal The Japan Foundation Norihisa Tsukamoto soal efektivitas diplomasi lewat film saat ditemui jelang pembukaan Japan Film Festival (JFF), Jakarta, Kamis (24/11).
Sebagai catatan, ini pertama kalinya The Japan Foundation menginisiasi film festival tersebut. Tahun lalu, JFF di Indonesia digelar Agency for Cultural Affairs of Japan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Japan Foundation, dan Japan Image Council.
Targetnya, tidak kurang dari 6.500 penonton memadati bioskop untuk menyaksikan JFF 2016. JFF diselenggarakan didua kota, Jakarta pada 24-27 November dan Yogyakarta 30 November-2 Desember. Sebanyak 14 film ditayangkan di festival itu salah satu film unggulannya ialah Chihayafuru.
Tsukamoto tidak menampik kini Jepang mengikuti jejak Korea Selatan (Korsel) yang sudah lebih dulu mempromosikan budaya pop dan filmnya ke negara lain, termasuk Indonesia. Tsukamoto menekankan mereka tidak berniat menyaingi Korsel karena masing-masing punya kebudayaan berbeda.
Senada dengan Tsukamoto, Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Jose Renato Salazar menjadikan festival film yang pertama kali diselengarakan di Indonesia, sebagai ajang perkenalkan budaya mereka. “Diharapkan dengan adanya festival ini, kami bisa memperkenalkan kebudayaan, kekayaan, dan keragaman yang ada di Kolombia kepada masyarakat Indonesia,” ujar Salazar dalam pemutaran perdana di Jakarta, Kamis (24/11).
Festival Film Kolombia dilaksanakan di Grand Indonesia, 2-4 Desember. Jumlah film yang ditayangkan pun tidak sebanyak JFF. “Film Embrace The Serpent ini merupakan salah satu film yang akan kami putar selain empat film yang lainnya yaitu Colombia Wild Magic, The Wind Journeys, Of Loves And Other Demons, dan Gabo: The Creation of Gabriel Marquez,” ungkap Konselor Kedutaan Besar Kolombia Claudia Lopez.
Ramainya festival film belakangan mengingatkan akan Jakarta International Film Festival (JiFFest). JiFFest pertama kali diselenggarakan di Jakarta pada 1999 hingga 2010. Setelah vakum dua tahun, festival film itu kembali lagi pada 2013 dan terhenti hingga kini. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved