Kotak Musik MI Hadir di Synchronize Festival 2016

Dzulfikri Putra Malawi
29/10/2016 23:11
Kotak Musik MI Hadir di  Synchronize Festival 2016
(FOTO ANTARA/ZARQONI MAKSUM)

SUDAH dua hari wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat, diguyur hujan rintik. Namun, kondisi itu tidak membuat Mareta, 21, warga Bekasi, meninggalkan area Synchronize Festival 2016.

Bersama ribuan penonton, Mareta dan kawan-kawannya menghadiri perhelatan musik terbesar saat ini, yang digelar sejak Jumat (28/10) kemarin hingga Minggu (30/10) besok.

"Saya menunggu Soneta," kata Mareta.

Di hari kedua malam ini, raja dangdut Rhoma Irama memang tampil dalam formasi lengkap dengan grupnya. Untuk itu, para fans rela membeli tiket yang dibanderol seharga Rp200 ribu.

"Kami sangat senang Bang Haji bisa main di acara anak muda. Semoga tahun depan ikutan lagi. Kami sudah datang jauh dari Surabaya, Pemalang, dan kota lain. Sayang, jadwal mainnya terlalu malam," kata Asep, salah satu fans Soneta.

Selain Soneta, tak kurang dari 104 band dari berbagai wilayah di Indonesia menunjukkan aksi panggung terbaik mereka. Hari pertama, Scaller berhasil menyuguhkan lagu-lagu bertata suara apik di Forest Stage.

Sementara KunoKini & SvaraLiane berkolaborasi dengan musisi Singapura, Masia One, serta DJ RXO, membuat penonton tak henti bergoyang. Kolaborasi pun tampak dilakukan di panggung Ras Muhammad, yang juga dipadati penggemar duta reggae itu.

Yang cukup hangat dibicarakan adalah The Hydrant. Empat pemuda yang mengusung genre rockabilly tersebut, April 2016 lalu, mengguncang Viva Las Vegas (VLV), Amerika. Marshello (vocal), Christopher (stand up drum), Adi (bass), dan Vincent (guitar), menyuguhkan penampilan prima mereka.

"Atmosfer festivalnya, sama seperti di luar negeri," tutur Marshello.

Pertemuan musisi lintas genre dan wilayah ini memang terjadi begitu akrab. Di ruang artis, seluruh musisi berbincang hangat. Bahkan ada beberapa orang asing seperti dari Korea sengaja datang untuk mencari musisi-musisi Indonesia, berkenalan dan mengobrol. Keakraban ini dibawa ke panggung, lalu menjalar ke tengah penonton. Suasana jadi hangat dan semarak.

Hal ini menurut pengusaha musik showbiz, Rudolf Dethu merupakan respons positif yang dianggap ruh dari sebuah festival. Tentunya, jika digarap dengan betul, kekuatan ini bisa menjadi daya tarik festival yang luar biasa.

"Indonesia memiliki potensi musik yang masih belum digali dengan baik. Dalam hal bisnis pertunjukan musik pun demikian," kata Dethu.

Media Indonesia hadir dengan program Kotak Musik selama tiga hari Synchronize Festival 2016. Sejumlah wawancara bersama para musisi pilihan Kotak Musik MI dilakukan, untuk kemudian disiarkan melalui saluran YouTube Kotak Musik.

Booth Kotak Musik MI yang berada di Movie Area, Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, juga mengadakan diskusi musik serta meet and greet bersama para musisi. Diskusi juga terbuka secara daring, dengan cara mengajukan pertanyaan di kolom komentar saluran YouTube Kotak Musik. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya