Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PALING tidak 104 band lintas genre dari berbagai wilayah di Indonesia dipastikan beraksi dalam helatan Synchronize Festival 2016 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta yang akan berlangsung 28-30 Oktober mendatang.
Sejumlah musisi yang akan tampil di hari pertama, di antaranya Aksan Sjuman & The Committee of the Fest, Indra Lesmana Keytar Trio, Payung Teduh, Sheila On 7, SORE, Yura Yunita, KunoKini & SvaraLiane, dan musisi lainnya.
Di hari kedua, akan tampil Begundal Lowokwaru, Billfold, Bonita & The Hus Band, D’jenks, Dead Vertical, Endank Soekamti, Float, Fourtwnty, Kunto Aji, Soneta Group dan sejumlah musisi lainnya.
Sedangkan untuk menutup festival akan dihadirkan reuni dari 90’s Hip Hop All Star (Iwa K, Blackskin, NEO, Sweet Martabak), Agrikulture, AriReda, Barasuara, Barry Likumahuwa feat Adinda Shalahita & Albert Fakdawer, Dewa Budjana & Tohpati, Efek Rumah Kaca, Glenn Fredly, Gugun Blues Shelter, Krakatau, Maliq & D’essentials, Tulus, dan lainnya.
"Dari banyakya festival yang saya pernah ikuti, Synchronize Festival paling berbeda dan saya berharap apa yang saya bayangkan atmosfer sebuah festival bisa terwujud. Tidak sabar untuk bertemu dengan musisi lainnya," kata Barry dalam wawancara bersama Kotak Musik Media Indonesia, 6 Oktober 2016 lalu.
Helatan ini memang diharapkan para musisi untuk menjadi sebuah pergerakan membuka dan memberikan pengalaman baru dari arti sebuah festival. Tidak ada sekat dan perlakukan istimewa antara satu musisi dengan lainnya.
Bahkan gitaris Christopher 'Coki' Bollemeyer memboyong semua bandnya untuk ikut berpesta di acara tersebut. NTRL, Sunyotok, dan Black Teeth dipastikan naik panggung. Bersama Black Teeth, Petra Sihombing juga turut berkolaborasi.
Rencananya akan ada lima stage dalam festival ini, antara lain Dynamic Stage, Lake Stage, Forest Stage, District Stage, dan Gigs Stage yang dirancang dalam ruangan guna menghidupkan atmosfer panggung gigs seperti era Poster Cafe di Jakarta tahun 80-an. Harga tiket yang dibandrol Rp.145.000-Rp.200.000 per hari.
"Ini bukan hanya sekadar festival musik, Synchronize Fest adalah sebuah movement, pergerakan!" tegas David Karto selaku penggagas sekaligus Festival Director Synchronize Fest.
Jika melihat kaliber festival ini, apa yang diutarakan David bukan omong kosong belaka. Belum pernah sebelum ini ada acara di Tanah Air yang mempertemukan ratusan artis terbaik dari berbagai genre musik berbeda di sebuah festival musik akbar yang digelar tiga hari lamanya.
Jika melihat jadwal lima panggung Synchronize Fest 2016 yang telah tersedia di situs resmi www.synchronizefestival.com, Bhineka Tunggal Ika dalam musik segera menjadi sebuah kenyataan. Misalnya, musik death metal nan brutal akan bertemu hempasan dangdut legendaris, horror punk berbagi slot dengan indie rock kekinian, jazz eksperimental bertemu dengan gerombolan hip hop 1990-an, grindcore bengal berjumpa dengan pop mainstream, hingga energi subversif punk rock bakal bersanding dengan aura folk yang menghanyutkan.
M Riza, Direktur PT Dyandra Promosindo menyampaikan antusiasmenya pada festival ini. "Kami yakin Synchronize Fest ini mampu mengkolaborasikan seluruh lapisan musik Indonesia dan menjadikan ajang musik ini terbaik di Tanah Air," ujarnya.
Selain suguhan 104 konser musik yang terkurasi dengan baik, Synchronize Festival 2016 juga akan menghadirkan sederet program acara berbobot lainnya. Bagi para penggemar film akan disajikan Movie Area yang memutarkan deretan film-film oleh Kineforum.
Sementara bagi para kolektor musik, Record Market juga akan digelar di sana dan diramaikan oleh lapak-lapak penjual rilisan fisik terkemuka serta para teman-teman kolektor vinyl lainnya. Selain itu ada Visual Experience yang merupakan area pameran aneka karya desain merchandise para seniman andal dari kolektif seni Ruang Rupa, Jakarta. Siapkan uang lebih agar Anda tidak menyesal saat pulang untuk melengkapi koleksi merchendise band kesanyangan Anda.
Nantinya juga akan ada Clothing Area yang menjual berbagai produk dan merek sandang lokal. Bagi para penggemar kuliner juga tak perlu khawatir karena selama Synchronize Festival 2016 berlangsung, Food Trucks Area yang menghadirkan berbagai spesifikasi truk makanan dengan beragam menu akan siap menghalau potensi kelaparan yang menghadang.
Sementara itu, kabar gembira lain justru datang dari Raja Dangdut, Rhoma Irama. Bersama grupnya, Soneta, musikus legendaris yang akrab disapa Bang Oma ini akhirnya memutuskan untuk berbagi panggung bersama band lainnya. Satu bulan yang lalu, menurut kisah David Karto, komunikasi dengan Bang Rhoma sudah dilakukan.
Kepada Media Indonesia, David mengatakan hal yang paling membingungkan adalah mengakomodasi panggung tunggal.
"Sepanjang sejarah, Rhoma Irama selalu konser tunggal, tidak pernah berbagi panggung. Setiap aksi panggungnya paling tidak ada 36 orang di atas panggung," kata David di kantornya, pertengahan September lalu.
Namun, kebingungan tersebut terjawab sudah. Kabar baik itu datang hari Kamis (6/10) lalu dari mulut Rhoma langsung.
"Berbagi panggung memang menjadi konsen beliau tapi sudah kami diskusikan bersama team show management, tim produksi, dan pak Haji (Rhoma Irama) sendiri. Seperti nya pak Haji bisa memahami kondisinya, dan merasa aman untuk berbagi panggung dengan band lain," papar David saat dihubungi Media Indonesia, Senin (10/10).
Rabu (19/10) lalu dalam konferensi pers Synchronize Festival di Mitra Terace, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rhoma Irama yang dijadwalkan tampil di hari kedua, mengatakan akan memberikan tampilan terbaikknya bersama Soneta. Momen ini pun sekaligus menjadi saksi sejarah musik dangdut dan rock bisa bersatu di era milenia. Keadaan yang jauh berbeda di tahun 80-an ketika kedua genre ini seringkali saling lempar batu dalam sebuah konser.
"Saya sempat kaget juga waktu diajak, saya akan berikan penampilan terbaik saya bersama Soneta, Saksikan saya bersama Soneta Group, Insya Allah akan tampil dalam festival Synchronize pada 29 Oktober sekitar jam sebelas malam. Pasti keren, karena Synchronize menampilkan musik-musik Indonesia banyak sekali. Tentunya ini dalam rangka menggalakkan musik Indonesia dalam penetrasi kultural di era globalisasi ini ” katanya disambut tepuk tangan riuh dari awak media dan belasan musisi lainnya yang turut hadir.
Lantas bagaimana antusias dari musisi lainnya? Simak wawancara Kotak Musik dengan para penampil di saluran Youtube Kotak Musik sekarang juga. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved