Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DUNIA politik memang jauh dari perhatian aktor teater dan film, Ade Firman Hakim, 27.
Namun, bukan berarti dia seorang apolitis.
Buktinya saat ditanya tentang kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam dua tahun ini, Firman punya penilaian tajam.
"Apa yang dia janjikan selalu ada wujud nyatanya. Meski sempat ekonomi Indonesia menurun atau mengalami perlambatan, ternyata penduduk Indonesia survive kok," kata dia.
Firman juga punya penilaian positif di bidang strategis lain, yakni adanya cadangan devisa yang meningkat dan infrastruktur di daerah yang banyak mengalami peningkatan.
Finalis Abang None Jakarta 2008 itu mengaku selama ini dirinya hanya menjadi pendukung Jokowi yang diam-diam.
"Saya memang tidak banyak berkoar-koar tentang Jokowi, tetapi beliau pilihan saya. Kalau untuk mengkritik hasil kerja pemerintahannya, saya rasa bukan kapasitas saya," kilah Firman.
Terkait dengan kesibukannya dalam waktu dekat yang akan membintangi film terbarunya Bid'ah Cinta, Firman merasa ingin tantangan baru dengan memilih peran sebagai sosok transgender.
"Saya sebenarnya juga diberi tawaran peran lain untuk satu judul film itu, tapi saya tertantang untuk memerankan sosok transgender," ujarnya.
Untuk peran itu, Firman harus melampaui serangkaian treatment agar mampu mengeluarkan ekspresi kewanitaan dari dirinya, baik secara penampilan maupun akting.
Dari situ dia juga merasa mendapat pengalaman berharga.
Bagaimana tidak, agar bisa berperan prima dalam filmnya itu, dirinya harus merasakan perawatan rutin ala perempuan.
"Waxing, manikur, pedikur, itu kata orang berlebihan. Namun, saya harus tahu dan rasakan itu," tutur Firman.
Bahkan, untuk pertama kali dalam hidupnya, pria yang pertama kali muncul lewat film Bebek Belur itu harus memakai lensa kontak dan menggunakan cara Didi Petet bermain sebagai Emon dalam Film Lupus.
"Saya sampai harus melipat kelamin selama pengambilan gambar, itu memang tidak nyaman," imbuh dia.
Drama musikal
Tiga bulan belakangan ini merupakan hari-hari sibuk bagi Firman. Selain main film, Firman akan tampil dalam drama musikal Khatulistiwa Jejak Langkah Negeriku yang akan dipentaskan pada 19-20 November 2016 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.
"Drama musikal itu berbeda, harus konsentrasi dan kompak. Misal, ada yang salah di antara anggota tim, pertunjukan harus tetap berlangsung. Untuk itu, kekompakan dan harus saling menutupi kesalahan antarpemain menjadi hal yang penting," kata Firman yang ingin mengajak sang ibu untuk menyaksikan pentasnya.
Dalam pentas nanti, Firman mendapatkan empat peran sekaligus, yakni Sultan Malikussaid (ayah Sultan Hasanuddin), I Gusti Ketut Jelantik, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, dan tentara Belanda.
"Otomatis saya harus belajar sejarah karena banyak tokoh yang tidak dikenal, bahkan mereka-reka bagaimana mereka dari banyak sisi," tuturnya.
Dengan empat peran berbeda itu, dia juga harus belajar dialek.
Ia bersyukur pernah belajar di pesantren sehingga sudah terbiasa bertemu dengan pribadi-pribadi dari suku lain.
"Saya meminta teman yang asli Makassar untuk melafalkan dialog saya yang kemudian saya tirukan," ujarnya.
Dengan nada promotif Firman menjamin pertunjukan yang berdurasi 3 jam itu tidak akan membosankan karena banyak sajian unik yang ditawarkan kepada penonton.
(H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved