Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SINGER, songwriter, multiinstrumentalist, dan produser, Atlesta kembali merilis lagu berbahasa Indonesia berjudul Gelora Bertemu setelah single berbahasa Indonesia sebelumnya, Selayang Serindu, yang dirilis 2 bulan lalu.
Gelora Bertemu memiliki pendekatan yang berbeda dari biasanya. Atlesa secara mengejutkan melakukan eksperimen berani dengan memasukkan esensi dangdut dalam balutan nada khasnya.
"Sejak awal, Gelora Bertemu memang aku treatment punya racikan yang istimewa, karena secara notasi, lagu ini capable banget untuk di aneh-anehin," ucap penyanyi dengan nama asli Fifan Christa itu.
Baca juga : Jessia Rilis Single Different People
Lagu yang sarat dengan bahasa sensual flirting ala lelaki bajingan itu seakan-akan membuka sisi lain Atlesta dalam bagaimana dia mengagungkan kemolekan seseorang yang selama ini dia kagumi. Ditambah lagi dengan penyampaian lirik seperti "Rayakan Tarian Jariku, Memicu Desahan Manjamu" dalam verse bait pertama dan kedua.
Baca juga : Ampunilah Kami Eksplorasi Musikal Dari Sangrila
Semakin diperkuat dengan penggalan lirik repetitif dalam tiap chorus nya, "Melebur Dalamku, Mengalir Darahmu, Sekujur Tubuhku, Ingin kau, Ingin kau, Ini Gelora Bertemu", menjadikan lagu ini semakin sensual.
Tak heran di Listening Party beberapa waktu lalu, banyak fans Atlesta yang mengatakan "dengerin lagu ini tuh bikin salting banget, duh!"
Fifan juga menyebut, "Proses produksi lagu ini aku kerjakan lumayan lama, but it's totally worth it! Gelora Bertemu adalah racikan baru dari rangkaian lagu berbahasa Indonesiaku, menghormati tersohornya musik dangdut yang makin kesini makin jadi laga industri mainstream, tapi ga nyelonong dari warna musik benang merah Atlesta biasanya."
Baca juga : Felika Stephani Rilis Single Diary Anak Tunggal
Ketika ditanya alasan mengapa membuat lagu dangdut, Atlesta menjawab, "Karena lirik dan notasi di lagu ini terasa matching banget sama beat Dangdut."
Gelora Bertemu ditulis oleh Fifan Christa, dibantu Shem Dwi Nehemia dan Kansa Rhana. Gitar akustik diisi oleh Bayu Priaganda dan Bass oleh Wendy Tians.
Mulai 10 Juli 2024, Gelora Bertemu sudah bisa didengarkan di semua platform streaming digital, beserta lirik video yang sudah tersedia di YouTube. (Z-1)
Konser ini ingin memperkenalkan seorang Chrisye dalam mencari dan membangun karier, kehidupan, cinta, dan perjalanan kerjanya di atas panggung, melalui sentuhan musik dan narasi.
Take It Slow ini menceritakan tentang perasaan seseorang yang membayangkan rasanya berkendara di malam hari dengan pasangannya sambil mendengarkan lagu slow bersama.
Gentle Agreement menceritakan tentang hasrat membara antara dua insan yang menyatu dan melebur tanpa perlu adanya sebuah status atau ikatan pasti.
Dalam Nduwur Gunung, keduanya berhasil menangkap esensi rasa sepi dan dingin yang sering dirasakan seseorang ketika berada di puncak gunung.
Single Punokawan, Don't You Worry, mengusung tema positif, dan mengingatkan pendengar untuk tidak khawatir dan tetap optimis menghadapi segala rintangan hidup.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Lagu 17 Juni merupakan salah satu karya Pascal Meliala, sebuah lagu yang ditulisnya pada 2014 dan kemudian diperbaharui oleh Brigita Meliala (Idgitaf) pada 2019.
Jika sebelumnya lagu ini memiliki irama yang sedikit medium beat, Lalahuta menghadirkan nuansa yang berbeda untuk lagunya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved