Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HEARTWIRE, proyek solo Fachri Bayu Wicaksono (mantan gitaris Orestes, band death metal Jakarta), merilis single terbaru berjudul Sementara Tenang pada 12 Juli 2024 melalui layanan streaming musik Spotify dan Apple Music.
Single itu merupakan single pertama Heartwire setelah terakhir merilis album kedua bertajuk Dismal Narrative di penghujung 2023 silam.
Berbeda dengan Dismal Narrative yang kental dengan nuansa dark techno, kini, Heartwire mempersembahkan karya yang mengarah pada musik post-metal/post-rock/post-punk.
Baca juga : Single Baru Gabriel Prince Terinspirasi dari Kisah Pribadi
Dalam menanggapi perbedaan genre musik yang dibawakan, Heartwire mengungkapkan hal tersebut dipengaruhi oleh emosinya sebagai seseorang yang mengidap depresi.
Baca juga : BiancaDimas Rilis Single Manusia Paling Menyebalkan
“Heartwire adalah outlet saya dalam bercerita, journaling, dan meluapkan emosi. Kenapa genre musiknya bisa terbentang luas, itu dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran saya, baik di depressive episodes maupun saat manic episodes,” ungkapnya.
Ia menambahkan, “Saya itu kesulitan untuk bercerita secara langsung kepada orang-orang. Saya lebih nyaman berkarya. Bagi saya, membuat lagu menjadi media komunikasi yang lebih efektif.”
Lagu Sementara Tenang sendiri berhasil tercipta berkat pengaruh-pengaruh dalam kehidupan pribadi Heartwire, salah satunya duka terhadap hal-hal yang datang dan pergi dalam waktu yang tidak pernah bisa ditebak.
Baca juga : Shakira Jasmine Bicara Soal Kisah Cinta yang Salah Tapi Terasa Benar di Single Terbaru
“Berusaha berdamai dengan kehilangan itu tidak mudah. Bukan hanya kehilangan orang, namun bisa dari hal-hal lainnya, seperti semangat dan harapan. Jadi kekuatan lagu ini terletak pada nilai bagaimana seseorang bisa mengatasi kedukaan yang dialami,” ujarnya.
Sementara Tenang akan menjadi bagian dari album penuh ketiga yang rencananya akan dirilis di penghujung tahun ini.
Terkait perilisan album ketiga tersebut, Heartwire mengatakan jika motivasinya adalah memberikan semangat kepada teman-teman di luar sana yang selama ini mengalami banyak penolakan atau bahkan tidak diapresiasi, baik di lingkup profesional, pertemanan, atau bahkan keluarga.
Terkait proses penggarapan, Heartwire melakukan rekaman, mixing, dan mastering secara sendiri dengan dibantu oleh Gemuruh Adhityatama atau akrab disapa Gege (mantan drummer Orestes, Grindbuto, dan Divide) sebagai musisi tamu untuk mengisi departemen drum.
Ditanya alasan mengajak Gege sebagai musisi tamu, Heartwire menjelaskan, “Gege memang suka dengan polyrhythmic beats sama seperti saya, jadi untuk kolaborasi juga proses penyesuaiannya sangat mudah. Ditambah saya dan Gege sempat bermain bersama di Orestes untuk jangka waktu yang lama.” (Z-1)
Konser ini ingin memperkenalkan seorang Chrisye dalam mencari dan membangun karier, kehidupan, cinta, dan perjalanan kerjanya di atas panggung, melalui sentuhan musik dan narasi.
Take It Slow ini menceritakan tentang perasaan seseorang yang membayangkan rasanya berkendara di malam hari dengan pasangannya sambil mendengarkan lagu slow bersama.
Gentle Agreement menceritakan tentang hasrat membara antara dua insan yang menyatu dan melebur tanpa perlu adanya sebuah status atau ikatan pasti.
Dalam Nduwur Gunung, keduanya berhasil menangkap esensi rasa sepi dan dingin yang sering dirasakan seseorang ketika berada di puncak gunung.
Single Punokawan, Don't You Worry, mengusung tema positif, dan mengingatkan pendengar untuk tidak khawatir dan tetap optimis menghadapi segala rintangan hidup.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Lagu 17 Juni merupakan salah satu karya Pascal Meliala, sebuah lagu yang ditulisnya pada 2014 dan kemudian diperbaharui oleh Brigita Meliala (Idgitaf) pada 2019.
Jika sebelumnya lagu ini memiliki irama yang sedikit medium beat, Lalahuta menghadirkan nuansa yang berbeda untuk lagunya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved