Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BAND alternative-pop Lomba Sihir membuka lembaran kedua dalam diskografi mereka dengan merilis single bertajuk Menit Tambahan yang digadang bakal menjadi himne untuk perjalanan baru grup musik ini.
"Menit Tambahan dapat diumpamakan sebagai himne penyemangat bagi para audiens musik yang harus memasuki ronde kedua kehidupan yang mungkin lebih berat dibandingkan tantangan yang pernah mereka hadapi sebelumnya," ungkap Lomba Sihir dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (28/6).
Band yang beranggotakan Baskara Putra, Natasha Udu, Rayhan Noor, Enrico Octaviano, dan Tristan Juliano itu mengharapkan Menit Tambahan bisa menjadi karya yang melanjutkan kesuksesan album perdana mereka Selamat Datang Di Ujung Dunia (2021).
Baca juga : Matheo In Rio Rilis Mini Album Other Side
Lomba Sihir menjelaskan Menit Tambahan ini berpangkal dari pengambilan keputusan yang teramat matang dari para anggota seiring dengan pertambahan usia band ini.
Baca juga : Pamungkas Rilis Single New Feeling
"Bila kita bicara tentang waktu, itu artinya kita menyinggung tentang bertambahnya usia, tekanan sosial yang dirasakan seiring kita bertambah usia, kekhawatiran baru setelah pandemi, dan lain sebagainya. Waktu pun kemudian menjadi episentrum bagi album kedua kami kelak -- diawali dengan single pembuka yang bertajuk Menit Tambahan ini," papar mereka.
Karenanya, warna musik Menit Tambahan menjadi lebih lugas untuk memenuhi keinginan Lomba Sihir memasukkan lebih banyak human touch, tidak lagi memperbanyak kehadiran synthesizer atau pun keajaiban dari komputer di lembaran kedua diskografi mereka ini.
"Dari segi emosi pun, misi utama kami adalah bagaimana caranya menyampaikan emosi yang lebih mentah dan blak-blakan. Namun, di sisi lain, kompleksitas emosi yang para pendengar nikmati sejak era Selamat Datang Di Ujung Dunia masih tetaplah utuh," ujar Lomba Sihir.
Baca juga : Penyanyi Cilik Etenia Rilis Single Kedua Semua Rasa
Secara lebih spesifik, Lomba Sihir memandang lagu Menit Tambahan sebagai cerminan perubahan sikap dalam hidup setelah melalui tiga tahun pandemi.
Menurut mereka, tidak hanya berpengaruh pada kesehatan masing-masing individu, pandemi juga turut memengaruhi kesehatan raga dan industri musik Indonesia termasuk juga Lomba Sihir.
"Sebagai band, kami pun melihat masa kini layaknya kesempatan kedua setelah melalui ujian yang cukup panjang. Kesempatan kedua ini patut dimanfaatkan sebaik mungkin, tapi di saat bersamaan, kita tidak bisa menyangkal kekhawatiran bahwa bisa saja ronde kehidupan yang satu ini akan lebih brutal daripada ketika ronde pandemi," kata Lomba Sihir.
Selain single terbaru Menit Tambahan, lembaran kedua Lomba Sihir juga akan turut dibuka dengan konser showcase yang bertajuk 2 Jam Bersama Lomba Sihir, yang siap diselenggarakan pada 24 dan 25 Juli 2024 di Creative Culture Space, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Menit Tambahan akan dapat dinikmati penikmat musik tanah air mulai Jumat (28/6) di beragam digital streaming platform Indonesia. (Ant/Z-1)
Konser ini ingin memperkenalkan seorang Chrisye dalam mencari dan membangun karier, kehidupan, cinta, dan perjalanan kerjanya di atas panggung, melalui sentuhan musik dan narasi.
Take It Slow ini menceritakan tentang perasaan seseorang yang membayangkan rasanya berkendara di malam hari dengan pasangannya sambil mendengarkan lagu slow bersama.
Gentle Agreement menceritakan tentang hasrat membara antara dua insan yang menyatu dan melebur tanpa perlu adanya sebuah status atau ikatan pasti.
Dalam Nduwur Gunung, keduanya berhasil menangkap esensi rasa sepi dan dingin yang sering dirasakan seseorang ketika berada di puncak gunung.
Single Punokawan, Don't You Worry, mengusung tema positif, dan mengingatkan pendengar untuk tidak khawatir dan tetap optimis menghadapi segala rintangan hidup.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Lagu 17 Juni merupakan salah satu karya Pascal Meliala, sebuah lagu yang ditulisnya pada 2014 dan kemudian diperbaharui oleh Brigita Meliala (Idgitaf) pada 2019.
Jika sebelumnya lagu ini memiliki irama yang sedikit medium beat, Lalahuta menghadirkan nuansa yang berbeda untuk lagunya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved