Anak Pulau Mengubah Nasib

MI
21/8/2016 11:46
Anak Pulau Mengubah Nasib
(MI/Grace)

JALAN hidup memang harus diperjuangkan. Itulah pesan utama kisah perjuangan seorang anak lelaki, Gani Lasa (Daffa Permana) yang berasal dari pesisir Pantai Nongsa, Pulau Batam.

Berlatar 1950-an, Gani kecil hidup bersama ayah (Ray Sahetapy), ibu (Ananda Fatturahman), kakak-kakak, dan adik-adiknya di kampung pesisir yang hanya dihuni tidak lebih dari 40 kepala keluarga. Ayahnya menyeberang ke Singapura untuk berjualan kelapa kering setiap hari, sedangkan ibunya berjualan kue di pasar. Meski sering tertidur di kelas, Gani anak yang cerdas di antara teman- temannya. Ia juga pandai mendayung sampan dan menangkap ikan karena sering diajak ayahnya melaut. Dalam segala kesusahan, Gani tetap hidup dalam keceriaan anak-anak hingga suatu hari sang ayah meninggal dunia. Sejak saat itu, sebagai anak yatim, Gani harus ikut membantu menghidupi keluarga, mulai berjualan nanas di sekolah hingga bekerja di pabrik arang bersama kakaknya. Setelah lulus sekolah dasar (SD), Gani bermimpi bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Ia ingin masuk pendidikan guru agama (PGA) yang ada di Tanjung Pinang.

Lokasinya yang jauh dari Pulau Batam sempat membuat sang ibu tidak setuju. Apalagi satu-satunya cara yang mereka punya untuk menuju ke sana hanyalah menggunakan perahu sampan. Namun, tekad dan keberanian Gani begitu tinggi untuk bisa sekolah. Ditemani kakak laki-lakinya, ia bertaruh nyawa menyeberang lautan, melawan ombak dan badai yang sempat menerjang di tengah perjalanan. Film bergenre biografi drama ini diangkat dari kisah nyata hidup Gani Lasa, yang sebelumnya telah dijadikan novel dengan judul sama karya Abidah El Khalieqy. Gani Lasa ialah satu di antara tiga sarjana pertama yang ada di Pulau Batam. Gani Lasa sempat digadang sebagai calon Wali Kota Batam pada 2015.

"Saya merasa haru, bangga, bercampur tidak percaya. Ini kisah nyata hidup saya, anak pulau yang dulu bukan siapa-siapa, yang suka mengigau waktu tidur karena ingin sekolah," kata Gani Lasa yang menghadiri konferensi pers pemutaran perdana Mimpi Anak Pulau, Sabtu (13/8). Tidak hanya aktor dalam negeri, aktor dan aktris asal Malaysia seperti Dato Tamimi Siregar, Mardiana Alwi, dan Azrul Kamal juga turut mengisi peran dalam fi lm itu. Sutradara Kiki Nuriswan mengaku sengaja hanya mengangkat cerita sampai pada keberhasilan Gani Lasa masuk PGA.

"Kami tidak menceritakan kisahnya sampai sukses sekarang karena yang ditekankan di sini adalah nilai kekeluargaannya. Selain itu, fi lmnya bisa jadi terlalu panjang," ungkapnya. Menurut Kiki, penggunaan bahasa Melayu dalam fi lm itu juga tidak menjadi tantangan berarti bagi para aktor. Kiki hanya memastikan setiap pemain menggunakan logat Melayu Indonesia yang benar. Film berdurasi 105 menit itu rencananya akan tayang juga di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Mulai tayang di bioskop Indonesia pada 18 Agustus. Film itu juga diharapkan dapat mengangkat potensi wisata dan keindahan alam Pulau Batam. (*/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya