Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
"JAGALAH alam maka alam akan menjagamu!" seru model dan aktris Davina Veronica, 37, dalam talk show bertajuk Rimbang Baling Lanskap sebagai Penjaga Denyut Nadi Harimau Sumatra, di Jakarta, Sabtu (6/8). Seruan Suporter Kehormatan WWF Indonesia itu terkait dengan kondisi harimau di dunia yang berada di ambang kepunahan. Seratus tahun lalu ada 100 ribu harimau, tetapi pada 2016 ini tinggal 3.871 ekor saja. Artinya, sekitar 90% populasi harimau dunia telah punah.
Di antara harimau yang tersisa, 371 ekor di antaranya merupakan spesies harimau sumatra yang berada di Indonesia. Fakta itu membuat Davina tergerak untuk turut mengambil peran dalam upaya melestarikan salah satu spesies kucing besar itu. Tak tanggung-tanggung, ia terjun langsung sebagai ranger (penjaga hutan) di hutan Rimbang Baling, Riau, belum lama ini. Hutan tersebut menjadi salah satu habitat harimau sumatra. Di sana, ia bersama-sama warga setempat berusaha menjaga kelestarian harimau sumatra.
"Kepunahan harimau sumatra ialah indikasi kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia. Untungnya, masyarakat di sekitar Rimbang Baling memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga lingkungan," tutur perempuan yang bergabung dengan WWF Indonesia sejak 2009 itu.
Ubah gaya hidup
Davina berpendapat, kelestarian 371 harimau sumatra yang ada di Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab masyarakat yang tinggal berdekatan dengan hutan habitat hewan ikon dunia itu. Masyarakat perkotaan pun harus turut berperan serta melindungi dan menjaga kelestarian satwa tersebut. "Walaupun secara jarak memang tidak berhubungan, jenis kebutuhan hidup dan cara kita memenuhi kebutuhan itu berdampak langsung pada kondisi hutan yang menjadi rumah harimau sumatra," jelas perempuan berdarah Jawa-Manado itu.
Banyak produk kebutuhan masyarakat sehari-hari yang dibuat dengan menebang pohon di hutan, seperti kertas dan tisu. Karena itulah, lanjutnya, ia juga berpesan kepada masyarakat agar turut menjaga hutan dengan mengubah gaya hidup. "Jangan membeli apa pun yang berbahan dasar harimau, terutama yang tidak besertifikat resmi. Kita juga harus membeli produk-produk kebutuhan hidup secara bertanggung jawab dan mengurangi penggunaan kertas," pesan perempuan kelahiran Jakarta, 20 Oktober 1978 itu. Ia bertekad untuk terus berperan dalam upaya pelestarian alam dan satwa langka. "Ke depannya, aku akan semakin memperbanyak kegiatan penyadaran masyarakat agar lebih peduli lingkungan karena saya mencintai dan sangat menghargai alam," kata perempuan yang juga Co-Founder & CEO Garda Satwa Indonesia itu. (Khairullah Mustafa/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved