Tim Bunuh Diri yang Tuai Kritikan

MI
07/8/2016 10:35
Tim Bunuh Diri yang Tuai Kritikan
()

SEORANG agen intelijen Amanda Waller (Viola Davis) berambisi membuktikan kepada bosnya dengan pertanyaan retorik bagaimana jika Superman lainnya yang muncul nanti ialah teroris? Pertanyaan itu menjadi sumber kedang­kalan kisah superhero yang kurang mendapat apresiasi baik dari penggemar DC Comic.

Waller mengutarakan permintaan cukup gila untuk melawan musuh potensial planet bumi dengan segerombolan super villain (penjahat kelas berat) metahuman atau mutan.

Akhirnya, Waller menemukan seorang pembunuh, psikopat mantan psikiater, dan beberapa kriminal lainnya yang dapat diperbudak dalam misi proyek Task Force X atau yang disebut Suicide Squad.

Mereka pun dilepaskan dari penjara demi menciptakan pertarungan penjahat melawan penjahat untuk keamanan Amerika. Para karakter DC Comic Suicide Squad yang tak sepopuler Batman atau Superman tersebut diperkenalkan dalam kilas balik yang cukup singkat dan padat. Padahal beberapa tokoh dari super villain berpotensi untuk dibahas lebih dalam dan menegangkan.

Will Smith, yang berperawak­an khas dan kekar, di film ini berperan sebagai Deadshot. Ia dibayar jutaan dolar untuk membunuh seseorang. Namun, ia malah berakhir di penjara karena tak ingin melakukannya di depan anak perempuan tercinta. Seperti karakter yang seringnya diperankan Smith, ia menjadi seseorang yang tidak sepenuhnya jahat dan tunduk kepada anaknya.

Tentunya Jared Leto (Joker) dan Margot Robbie (Harley Quinn) paling berhasil memukau penonton dan menjalin energi yang sangat kuat. Kisah unik mereka dengan karakter yang kuat dari pasangan kriminal yang gila menjadi langka.

Bahkan di beberapa adegan, Joker yang mendapat porsi sangat sedikit di film ini sukses menyita imajinasi penonton. Apalagi ia memengaruhi Dr Harleen Quinzel yang berubah menjadi sosok Harley Quinn.

Lagi-lagi, banyak pihak yang meragukan kualitas Leto menjadi Joker. Ia rupanya masih dibayang-bayangi ekspektasi Joker ala Heath Ledger. Aksi Leto dengan suara dan gesturnya yang khas dan aneh mampu ia tampilkan cukup kuat. Rasanya tidak sebanding bila Leto dibandingkan dengan Ledger dari porsinya di Suicide Squad.

Sang sutradara, David Ayer, yang juga menjadi penulis film ini dinilai cukup impresif oleh beberapa kritikus film dan penggemar DC Comic. Ia sangat berani menghadirkan film aksi dengan lebih dari 50% musik sebagai latar belakang suara di tiap adegan. Namun, ia terganjal dengan plot lemah, naskah, dan cerita dangkal yang ia buat sendiri.

“Sayang kontennya terlalu flat, tidak ada yang istimewa. Hanya kita bisa melihat karakter-karakter baru yang tampil di layar lebar seperti Joker baru, Harley Quinn, Deadshot, dan Katana. DC cukup cerdas, mereka hanya menjual desain karakternya saja sudah cukup kuat. Bahkan merchandise filmnya sudah sold out,” tutur penggemar DC Comic dari Gotham City Club, Galih Aristo, kepada Media Indonesia, Kamis (4/8).

Walaupun banyak menuai kritik, film ini secara keseluruhan masih dapat dinikmati dengan baik. Suicide Squad juga mampu menampilkan jokes yang segar dan menyenangkan. Sajian laga yang bertubi-tubi membuat film ini pun terasa begitu cepat dan mengalir. Lantunan lagu-lagu yang didominasi distorsi juga semakin memperkuat nuansa dan karakter para super villain. (Fik/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya