Fla Tofu Tidak Ingin Babysitter Infal

Fetry Wuryasti
04/7/2016 05:01
Fla Tofu Tidak Ingin Babysitter Infal
(DOK. INDOVISION)

Meski sibuk dan pengasuh anaknya sudah mudik, dia ingin menangani kedua buah hatinya secara mandiri.

SALAH satu personel grup musik Tofu, Fla Priscilla, atau yang akrab disapa Fla Tofu, 39, mengaku menjelang Lebaran mulai menangani kedua anaknya secara mandiri karena asisten rumah tangga yang menangani mereka sudah pulang kampung.

“Mbak-mbak sudah pada tidak ada. Sekarang kalau saya ada kegiatan, kedua anak saya ikut dan menunggu bersama papanya di tempat bermain. Seselesainya acara, saya langsung menjemput dan memegang anak lagi. Saya memang tidak mau memakai infal (babysitter pengganti selama Lebaran),” ujarnya seusai acara roadshow film box office Jurassic World yang akan tayang di TV kabel mulai Hari Raya Idul Fitri 1437 H.

Dirinya beralasan, anaknya yang berusia satu tahun saja kadang-kadang tidak mau diasuh babysitter yang biasanya sehingga ia harus turun tangan. Fla memang memiliki dua anak, Quinala Madina, 7, dan Queen Malika, 1.

Dia juga mengaku sulit meng­ajarkan berpuasa kepada anak masa kini. Untuk itu, konsep mengenal agama menjadi pendahuluan sebelum anak sulungnya, Madina, memahami bulan puasa.

“Kalau dahulu saya kelas 1 SD bisa puasa penuh. Anak sekarang susah banget. Dia berpuasa sampai pukul 12.00, lalu berbuka dan melanjutkan lagi sampai azan magrib. Memang belum bisa penuh, tapi semoga bisa tahun depan,” kata dia perte­ngahan Juni 2016.

Fla menambahkan, anak sulungnya baru mengerti konsep beragama. “Biasanya anak kecil bisa menghafal surat-surat Alquran karena merupakan ritual. Sementara konsep agama itu apa, puasa itu kenapa, dia banyak bertanya sekarang. Apalagi, teman-teman di sekolahnya beragama heterogen. Sebagai orangtua, pelan-pelan saya kasih tahu pemahamannya,” tutur Fla.

Tidak belanja

Untuk Lebaran, Fla mengaku tidak membeli baju khusus untuk anak-anak. Seorang teman memberi dia beberapa oleh-oleh umrah berupa baju kaftan untuk anak.

“Kebetulan anak-anak juga bukan tipe yang suka meminta sesuatu. Mereka pakai saja apa pun baju yang ibunya berikan. Jadi, saya siapkan beberapa baju Lebaran, yang kebetulan teman memberikan kaftan untuk anak kecil. Saya tidak beli untuk anak-anak.”

Terkait dengan kesibukan, perempuan kelahiran Ban­dung, Jawa Barat, 1 September 1976 itu mengaku kembali asyik menjalani dunia sulih suara, dunia yang dia tekuni sebelum aktif menjadi penyiar radio pada 1995.

Saat menjalani aktivitas sulih suara untuk iklan maupun film, dia tidak merasakan kesulitan yang berarti.

“Kebetulan saya sudah menjadi dubber lebih dari 20 tahun lalu, sejak usia 15 tahun. Meskipun orang lebih tahu sebagai penyanyi, padahal saya juga dubber dan penyiar radio. Pekerjaan itu sudah tidak ada kesulitan lagi karena diafragmanya sudah otomatis terolah saat bertemu mikrofon, berbicara dengan anak, dengan klien secara profesional. Semua akan berbeda,” lanjutnya.

Meski demikian, ada sesuatu hal yang sulit, yakni saat dubbing bahasa Inggris ke Indonesia. “Kalimat dalam film bahasa Inggris harus sama bentuk bibirnya dengan aktor pada film supaya tidak terlalu terlihat perbedaannya,” tutup Fla. (H-5)

fetry@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya