Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KITA semua anak masa depan!” begitu ujar pria yang disapa Rudy dalam salah satu adegan prekuel Habibie & Ainun bertajuk Rudy Habibie. Pria Berlogika itu dari Pare-Pare .Kisah inspiratif presiden ketiga RI kali ini bercerita masa hidupnya semasa muda. Pandangannya akan masa depan Indonesia dan pesan sang ayah, Alwi Abdul Jalil Habibie, menjadi mata air jernih yang dirangkum dengan apik oleh sang sutradara, Hanung Bramantyo. Intrik-intrik romantisme sebagai seorang lelaki pun tak ketinggalan dalam bingkai layar. Rheza Rahadian dalam memerankan Baharuddin Jusuf Habibie di fi lm itu telah membuktikan talentanya sebagai aktor yang mampu mendalami seorang karakter secara utuh. Mulai aksen bicara hingga gesture tubuh sosok Habibie dikuasainya. Hingga sesaat penonton mampu membayangkan fi gur mantan presiden Indonesia tersebut benar-benar hadir dalam fi lm dan menceritakan kehidupan aslinya. Film yang terinspirasi oleh kisah hidup Habibie itu membawa penonton kembali mengingat proses penting sejarah kemerdekaan Indonesia. Alur cerita dimulai dari masa kecilnya yang menyenangkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, bersama keluarga besarnya. Momen bahagia tersebut berubah seiring dengan memuncaknya Perang Dunia II.
Pare-Pare, kota kelahiran Habibie, dahulu adalah kota penting dalam daftar wilayah kekuasaan Belanda. Hal itu membuat bala tentara Jepang berambisi untuk merebutnya. Perang antara sekutu dan Jepang menjadikan banyak keluarga pribumi harus mengungsi ke daerah yang lebih aman, termasuk Alwi Habibie (Doni Damara) dan keluarga. Peran sang ayah membentuk motivasi Habibie menjadi seseorang yang bermanfaat bagi negara terasa amat besar. Banyak adegan menggambarkan kekuatan hubungan emosional antara bapak dan anak yang mampu menggugah hati penonton. Dari serangkaian nasihat fi losofi s yang dituturkan sang ayah, penonton akan memahami dari mana bibit sang visioner terbentuk. Sejak kecil, Habibie amat antusias dengan literatur dan mekanika. Hal itu menggambarkan cikal-bakal beliau menjadi sosok yang begitu logis di antara temanteman kecilnya. Sang ayah pun mendukung segala ketertarikannya itu. Dalam rentang waktu pascakemerdekaan Republik Indonesia, ketika mahasiswamahasiswi yang berkuliah di Eropa masih bereuforia kemerdekaan, Habibie menjadi satu-satunya mahasiwa yang berpikir pembangungan masa depan Indonesia. Sayangnya, ide itu banyak menuai tentangan dari teman-temannya. Hal itu menjadi konfl ik utama dalam fi lm yang enitikberatkan cara berpikir dan berstrategi ala Habibie. Hanya segelintir orang yang percaya pada Rudy, termasuk gadis asal Polandia bernama Ilona, yang mewarnai kisah cinta di masa muda Habibie.
Romantis
Di tengah kesibukan kuliah dan mengembangkan organisasi Persatuan Pelajar Indonesia, fi lm ini justru mampu menampilkan sisi romantisme yang juga mencerminkan sikap logis Habibie. Kisah cinta itu bermula ketika Habibie bertemu dengan Ilona (Chelsea Islan) di sebuah pesta dansa. Ilona, gadis asal Polandia semasa ia menjalani kuliah S-2 di Aachen, Jerman, juga menjadi warna cerita tersendiri dalam fi lm ini. Habibie dihadapkan dengan pilihan sulit untuk bersama perempuan yang berkewarganegaraan berbeda dan menetap di Eropa atau mendedikasikan diri sepenuhnya demi Ibu Pertiwi. Gina S Noer yang menulis skenario Habibie & Ainun meriset dengan mengobrol langsung dengan Habibie. “Ibarat menggali tanah untuk menanam kangkung ternyata dapat minyak,” ungkapnya. Sekuel itu, kata Gina, memancarkan kesan berbeda dengan fi lm sebelumnya.
Tidak semua adegan dan tokoh dalam Rudy Habibie yang berdasarkan kisah nyata. Ada adegan yang diubah demi menjaga plot cerita, seperti adegan wafatnya sang ayah, ada tokoh rekaan, ada juga karakter yang dibuat berdasarkan gabungan kepribadian orang-orang sekitar Habibie saat itu. Rheza Rahadian kembali berperan sebagai Habibie setelah empat tahun, mengaku mendpatakan kritik. “Sekarang saya terharu lihat eyang menangis karena kisahnya dipotret dengan sempurna. Sampai eyang (Habibie)bilang ‘exactly the same’,” ungkap Rheza. Komika Ernest Prakasa yang berperan sebagai Lim Keng Kie, sahabat Rudy, menilai bisa ikut berperan dalam fi lm itu adalah kesempatan langka. Ernest berperan sebagai Keng Kie, seorang ilmuwan, tetapi tak ada dokumentasi video untuk mempelajari gesture dan gaya bicara mendiang. “Jadi coba ngebayangin dari latar belakang dia, gayanya akan seperti apa. Interpretatif, enggak berusaha meniru,” ucap Ernest. Film yang juga dibintangi Bastian Bintang, Pandji Pragiwaksono, serta Indah Permatasari ini resmi dirilis pada 30 Juni. Dalam pemutaran hari pertama itu sudah mampu meraup sebanyak lebih dari 100 ribu penonton. “Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2) ditonton 101.637 penonton di bulan Ramadan,” kicau sang produser lewat akun Twitternya @ManojPunjabiMD, sehari setelah perilisan. (Ant/M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved