Jakarta tidak Macet

DUTA Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert O Blake Jr selama bertugas di Indonesia, khususnya di Jakarta, juga merasakan kemacetan. Dengan alasan itu, dia kemudian menanti momentum Hari Raya Idul Fitri yang langka. Saat itu Jakarta cenderung lengang sehingga ia bisa dengan leluasa berkeliling Jakarta. Berkunjung ke kediaman Presiden RI dan para menteri rupanya menjadi agenda utama pria 59 tahun itu saat Lebaran. "Biasanya saat Lebaran ada open house di kediaman presiden dan menteri, itu yang saya tunggu. Akan tetapi, yang terbaik saat Lebaran ialah Jakarta tidak macet," kata Blake diikuti gelak tawa pada acara buka puasa bersama di kediamannya di Jakarta, Rabu (29/6).

Sejak 1985 Robert Blake telah berkeliling dunia bekerja sebagai foreign service officer. Ia mengaku, jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia merupakan negara mayoritas muslim paling demokratis meski berbeda-beda dari segi keyakinan dan budaya. "Saya tidak puasa. Namun, saya pernah mencoba puasa di negara lain. Di sana Anda akan sangat sulit untuk makan (berbeda dengan Indonesia)," tutur Blake. Acara buka puasa bersama menjadi rutinitas Blake tiap tahun selama masa jabatannya di Indonesia. Tahun lalu ia dan tim mengadakan buka puasa dengan anak-anak kurang beruntung dengan menggandeng perwakilan Nahdlatul Ulama (NU). Itu dilakukan karena Blake yakin sangat penting mengenalkan wajah Islam yang toleran.

Aman
Ia merasa beruntung tinggal di Indonesia yang aman saat di belahan dunia lain ramai dengan perang dan serangan terorisme. Blake merujuk pada insiden penembakan dan bom bunuh diri di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki, Selasa (28/6) malam lalu, hingga menewaskan 41 orang, 13 di antara mereka warga asing. "Ketika kita memikirkan korban serangan di Istanbul kemarin, kita beruntung sekali tinggal di negara yang beragam dan demokratis seperti Indonesia. Kepada tamu dan sahabat kita sangat mengapresiasi toleransi Islam di Indonesia," ujar Robert Blake.

Untuk itu, menurut Blake, suara Indonesia untuk toleransi sangat penting bagi dunia terutama dalam menghadapi tantangan kelompok radikal Islamic State (IS) dan Boko Haram. Indonesia dinilainya sangat mampu menjadi contoh bagi negara-negara Islam di dunia lainnya. "Indonesia merupakan contoh masyarakat yang toleran. Suara Indonesia penting untuk menghalangi masuknya pengaruh kekerasan kelompok-kelompok tersebut. Ada kelompok yang sering menyerang kelompok minoritas, ini penting bagi masyarakat mayoritas Indonesia yang sangat toleran untuk menyuarakan nilai-nilai mereka untuk semakin toleran," ujar Blake.

Suasana Lebaran pun menjadi yang dinanti. Kombinasi rasa khusyuk dan sukacita menjadi harmoni bagi Blake. Itu bukan hanya pada penganut agama yang sama, melainkan juga yang berbeda agama. Blake telah menjabat Duta Besar AS untuk Indonesia selama tiga tahun. Pada pertengahan Juli mendatang, Blake tidak lagi menjabat Duta Besar AS untuk Indonesia karena memasuki masa pensiun dan kembali ke AS. (H-5)