Adu Kreasi Tayangan Islami

Fik/M-4
26/6/2016 05:05
Adu Kreasi Tayangan Islami
(DOK. FISABILILLAH PRODUCTION)

SEBUAH tempat cukur rambut yang bertempat di kawasan BSD, Tangerang Selatan, belakangan menjadi viral dengan foto-foto dan serial yang diunggah di media sosial. Banyak yang mengira tempat itu merupakan tempat yang sedang tren di kalangan anak muda saat ini. Apalagi, tukang cukurnya aktor muda bernama Arya Saloka. Sayangnya, tempat itu hanya untuk set tayangan miniseri selama Ramadan bertajuk Pulang-Pulang Ganteng.

Rupanya orang-orang kreatif di balik serial itu ialah para profesional yang punya nama besar, seperti Darius Sinatria (eksekutif produser), Teuku Rifnu Wikana (produser), Emil Heradi (sutradara), Anggi Frishka, dan Rahabi Mandra (sutradara/penulis skenario Pulang-Pulang Ganteng).

Serial itu menyajikan kisah mahasiswa yang putus kuliah dan mulai usaha cukur rambut. Kenapa tidak di tempat cukur saja? Rupanya Nightbus Picture yang memproduksi itu melihat sebuah sudut pandang sederhana.

“Banyak persoalan terjadi, curhat, kebohongan di tempat cukur, fenomena sosial yang dekat dengan masyarakat, kemudian kami kembangkan di sini (Nightbus Pictures). Kami riset art-nya karena melihat beberapa kelas cukur rambut banyak sekali di Jakarta, dipilih kelas kekinian agar dekat dengan anak muda,” kata Rifnu saat dihubungi Media Indonesia, kemarin (24/6).

Mereka bekerja sama dengan Telkomsel Digital Lifestyle dan menggali lagi ide cerita dengan sekreatif mungkin. Alhasil, 30 episode miniseri selama Ramadan berdurasi 3-7 menit disu­guhkan jelang berbuka.

“Bukan ingin ceramah ke orang yang nonton, kami hanya mencoba memberikan sesuatu di saat Ramadan, kami bukan mau berdakwah. Setiap episode selalu ada pesan yang kecil dan pendek yang berbeda, walaupun tujuannya tetap sama di akhir kisah,” lanjut Rifnu.

Walaupun itu berupa tayangan web series, Nightbus Pictures menjaga kualitas unsur sinematisnya. Selama 15 hari, dua episode digarap setiap harinya. “Penggarapan ini ditangani para profesional mulai art director, director of photography, hingga production manager. Respons web series sesuai ekspektasi, dalam 15 hari dengan bujet yang disesuaikan Telkomsel, mereka memberikan kebebasan berekspresi untuk Nightbus,” katanya.

Muatan dakwah

Sekelompok anak-anak Medan membentuk rumah produksi bernama Fisabilillah Production (Fispro). Sang sutradara Ruchiardhy dan 14 orang lain mengembangkan kisah para perantau.

Serial bertajuk Kontrakan Ramadan tayang di saluran Youtube. Para penggawa Fispro rupanya ingin menciptakan karya-karya yang terkandung nilai dakwah.

“Berawal dari niat berdakwah, kami ingin menggarap miniseri selama bulan Ramahan. Setiap film pasti memiliki pesan di dalamnya. Jadi, kami selalu mencoba menyampaikan paling tidak satu hadis atau ayat Alquran dalam karya kami dengan harapan bisa diikuti masyarakat,” kata Ruchiardhy saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (21/6).

Inspirasi kisahnya pun sederhana, pe­ngalaman-pengalaman hidup masyarakat terdekat diambil, dalam hal ini mahasiswa rantau yang hidup jauh dari keluarga selama menghadapi bulan Ramadan. Tentunya atribusi perantau yang melekat bagi warga Medan membuat serial Kontrakan Ramadan mendapat atensi yang cukup besar dari masyarakat Medan sendiri.

“Alhamdulillah sejauh ini (khususnya masyarakat Medan) sangat antusias, dan menanti karya-karya selanjutnya dari Fispro karena kami mengangkat kedekatan kisah dan berhubung Fispro sendiri juga dari kota Medan,” sambung Ruchiardhy.

Sampai saat ini Fispro melakukan kegiatannya secara independen, Mereka bahkan menabung uang kas setiap minggunya untuk biaya produksi. Dalam pembuatan karyanya, mereka selalu mengadakan open casting (untuk karya yang sifatnya diciptakan secara sendiri/tidak series). Namun, untuk miniseri Ramadan kali ini, mereka berinisiatif melibatkan orang-orang di belakang layar alias anggota Fispro sendiri untuk berkecimpung di depan layar juga.

Secara resmi, penayangan Kontrakan Ramadan dijadwalkan setiap Minggu. Episode perdana sudah tayang pada 12 Juni lalu. “Saat ini sudah tayang episode 2. Insya Allah episode 3 akan tayang di minggu terakhir Juni karena episode 3 cukup panjang dan sudah menceritakan klimaks miniseri ini,” pungkas sang sutradara. (Fik/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya