Nicholas Saputra Terpesona Gajah

Richaldo Y Hariandja
20/6/2016 03:00
Nicholas Saputra Terpesona Gajah
(AP/GERO BRELOER)

MODEL yang namanya makin dikenal sebagai aktor, Nicholas Schubring Saputra, 32, terpesona pada mamalia besar dari familia Elephantidae, gajah.

"Ketika melihat mata gajah, ada perasaan luar biasa," ucapan tersebut meluncur dari mulutnya saat memberitahukan kepada awak media alasan ia mengagumi hewan berbelalai panjang tersebut.

Itu sebabnya, aktor yang terkenal lewat film Janji Joni itu mau berpartisipasi dalam kampanye publik terkait dengan penyelamatan gajah dengan slogan Save Our Forest Giants yang diinisiasi Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.

Saat ditemui dalam peluncuran video dokumenter yang diperankan olehnya, Nicholas bercerita mengenai pengalaman pertamanya melihat gajah saat kunjungannya pertama kali ke kawasan ekowisata dan kawasan penangkaran gajah Tangkahan, Sumatra Utara, 10 tahun lalu.

Di sana, pengalamannya berinteraksi, melihat gajah secara langsung, hingga melihat mata hewan yang terkenal dengan mata sendu tersebut membuat pria kelahiran Jakarta ini memutuskan untuk mencoba memahami kondisi gajah secara umum.

"Setelah itu, saya coba datang lagi ke kawasan-kawasan, seperti Leuser di Aceh, untuk mengetahui kondisi umum mereka," terang Nicholas saat ditemui dalam peluncuruan kampanye tersebut di Institut Francais Indonesia (IFI) di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan pengalaman itu, lulusan Program Studi Arsitektur Universitas Indonesia tersebut merasa memegang tanggung jawab untuk menyebarkan kesadaran kepada masyarakat mengenai keberadaan gajah dan ancaman yang mereka alami.

"Apalagi, kebanyakan dari ancaman ini kan konfliknya dengan manusia," ucap Nicholas.

Konflik tersebut, lanjut dia, disebabkan berkurangnya habitat gajah yang disebabkan alih fungsi area jelajah mereka menjadi perkebunan ataupun rumah penduduk.

Tidak jarang Nicholas menemukan fakta masih ada gajah mati diracun akibat dianggap hama oleh penduduk.

"Pemerintah sudah banyak berbuat, tapi memang kelihatannya konservasi ini belum populer, ya," terang Nicholas.

Penyakit gajah

Dalam video dokumenter yang diperankan olehnya, Nicholas juga memberi pesan mengenai virus herpes gajah endotelitropik (EEHV) yang memakan korban tiga gajah kecil di Tangkahan.

"Saya sempat ketemu dengan tiga gajah tersebut, dan itu sangat mengejutkan. Simahout (pawang gajah) pasti lebih terpukul lagi," kata aktor yang memulai kariernya sebagai seorang model pada sebuah peragaan busana karya Samuel Wattimena itu.

Sayangnya, belum banyak informasi terkait dengan virus tersebut yang tersampaikan kepada para mahout.

"Padahal, virus tersebut menyerang gajah hanya dalam waktu beberapa jam, dia meninggal," imbuh dia.

Untuk itu, ia berpesan kepada masyarakat agar lebih sadar terhadap lingkungan dan kondisi keanekaragaman hayati di Indonesia.

Menurutnya, semakin banyak orang tahu, akan semakin banyak kepedulian yang timbul.

"Itu jadi tugas saya, dan sekarang tugas kalian," ucap Nicholas kepada para pengunjung yang hadir melihat peluncuran video dokumenter tersebut.

Salah satu cara yang paling mudah, lanjut dia, ialah dengan mengetahui seberapa baik produk maupun makanan yang dikonsumsi setiap orang sebelum memutuskan untuk membelinya.

Menurutnya, dari langkah kecil tersebut, kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan dapat ditumbuhkan.

"Kita tidak harus jadi aktivis, tapi dengan hal kecil saja sudah banyak yang bisa kita lakukan untuk lingkungan," tukas dia. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya