Angkie Yudistia Difabel Harus Sejahtera

Retno Hemawati
17/6/2016 00:00
Angkie Yudistia Difabel Harus Sejahtera
(MI/PERMANA)

PENDIRI sekaligus CEO Thisable Enterprise, Angkie Yudistia, 29, menjadi tunarungu sejak usia 10 tahun.

Dia telah lulus berjuang menghadapi banyak penolakan dan berhasil mandiri.

Kini dia ingin para penyandang disabilitas seperti dirinya.

"Ini terilhami setelah saya pulang dari International Visitor Leadership Program di Amerika Serikat (AS) tahun lalu. Aku belajar isu disabilitas secara global termasuk pemberdayaan. Namun, dari semua itu, visi dan misinya sama, yakni menyejahterakan. Saya terpikir untuk bikin program," kata Angkie saat berkunjung ke Media Indonesia, Selasa (14/6).

Dia belajar dari sebuah korporat di Ohio, AS, yang membuka kelas pelatihan khusus untuk disabilitas.

Perusahaan itu akan menampung penyandang disabilitas yang telah usai pelatihan atau jika perencanaan bisnis seseorang bagus dan tidak ingin jadi pegawai, akan diberi modal.

Korporat itu independen dan tidak melibatkan banyak birokrasi.

"Ini keren, saya mau jadi seperti itu, jadi social entrepreneur, pulang ke Indonesia, saya meracik ulang ide-ide itu dan melihat dari lima tahun membangun Thisable Enterprise ini masalah utama disabilitas ialah ekonomi," kata dia.

Menurut Angkie, di usia produktif, penyandang disabilitas akan sulit mendapatkan pekerjaan meski saat ini telah banyak perusahaan yang mempekerjakan mereka.

Namun, ternyata permasalahan tidak berhenti sampai di situ.

Ibu satu anak itu menyebutkan setidaknya terdapat lima aspek berhubungan erat dengan penyandang disabilitas kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, transportasi, dan ekonomi.

"Bisa membayangkan, transportasi kita yang amburadul ini sangat menyulitkan penyandang disabilitas. Belum lagi jarak yang jauh, itu biaya. Gaji dikurangi ongkos transportasi, berapa?" tanya perempuan yang selalu bersekolah di sekolah umum itu.

Jadi, dalam Thisable.org, Angkie kemudian terpikir untuk membuat program pemberdayaan ekonomi kreatif untuk penyandang disabilitas.

Menurut dia, semua orang punya bakat.

Hanya, kemungkinan besar tidak memahami manajemen.

"Saya hanya bisa merancang, tapi juga punya ilmu marketing, networking, dan komunikasi. Saya semakin tertantang untuk membuat sebuah program," kata Angkie.

Perawatan kecantikan

Banyak yang telah tergabung dalam Thisable.org.

Salah satunya ialah dirinya yang berkolaborasi dengan Fanny Evrita yang mengembangkan produk kecantikan dengan brand Thisable.

Terdapat 14 produk kecantikan yang akan diluncurkan setelah Idul Fitri 1437 H, mulai dari perawatan rambut hingga ujung kaki. Angkie bilang harganya relatif terjangkau.

"Ini yang saya bilang, penyandang disabilitas itu tidak identik dengan sumbangan. Kami ingin menaikkan derajat penyandang disabilitas."

Dia pun mengaku tidak bisa sendirian menyelesaikan masalah ekonomi yang sering dihadapi penyandang disabilitas.

"Itulah mengapa kami tergabung dalam Thisable. Nanti setelah beauty care akan ada produk lain lagi, tetap dengan brand Thisable. Ini baru tes pasar juga. Masih banyak dan panjang yang harus dipelajari," kata lulusan London School of Public Relations itu. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya