Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KOMIKUS asal Cirebon, Bambang Tri Rahardian, atau yang dikenal dengan Beng Rahadian, 41, sedang bersemangat membuat puisi kuliner.
Yang dimaksud dengan puisi itu ialah sebuah gambar makanan yang diunggah melalui akun media sosial Instagram, lengkap dengan bumbu gombal.
Dia tiba-tiba menjadi romantis.
"Sebenarnya pembuat sketsa makanan lokal itu banyak, tapi saya ingin membuat sketsa makanan yang saya temui sendiri sehingga saya bisa menuangkan pengalaman pribadi dan ingin memberikan gombal di gambar itu. Saya menganalogikan makanan itu mempunyai hubungan tersendiri dengan penikmatnya," kata Beng saat berkunjung ke Media Indonesia, kemarin.
Meski demikian, dia mengaku ide itu diilhami salah satu gambar yang diunggah warga Vietnam.
Beng pun kemudian memotretnya, mencecap makanan itu, mulai menggambar dengan cat air, dan memberikan keterikatan melalui puisi.
Pilihannya menggambar dengan menggunakan cat air ialah suatu paradoks sekaligus hal yang baru.
"Justru ini sebuah paradoks buat saya karena saya lulusan seni rupa, tetapi tidak mempelajari satu teknik yang namanya cat air. Bahkan, saya juga tidak mempelajari sketsa."
Dirinya sudah tiga tahun mengajar sebagai dosen tetap di Institut Kesenian Jakarta.
Dia mengaku, mengajar membuatnya tertantang untuk mendalami semua hal yang belum dia kuasai.
Pada saat bersamaan, dia berjumpa dengan para pembuat sketsa.
"Mereka kerja pakai cat air. Jadi, saya harus kerja kembali ke manual. Hal yang telah lama saya tinggalkan sejak zaman telah berubah ke digital," kata lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta 2001 itu.
Dia menerangkan, dulu para komikus ketika media massa cetak masih banyak, mereka bekerja dari digital ke cetak, sudah lama pula mereka bekerja dengan cara digital ke digital.
"Saat itulah saya kembali ke sketsa," kata penggemar kopi lokal itu.
Peminum kopi
Penggemar komik Jepang dan Eropa itu tidak pernah setengah-setengah.
Demikian pula kecintaannya pada kopi.
Jadi, janganlah diragukan.
Dia yang pernah membuat komik berjudul 101 Canda Kopi itu sedang dalam rencana membuat sebuah acara semacam Amazing Race, tetapi khusus kopi.
Gagasan ini sedang dimasak.
"Sedang disusun, kafenya harus bersejarah, seperti warung es kopi Tak Kie atau Warung Tinggi di Cikini, tidak ketinggalan juga beberapa toko pengusaha kopi muda," kata lelaki yang pernah bekerja sebagai animator di Production House Jutakira Sdn Bhd, Malaysia itu.
Meski belum diketahui apa nama acara itu nanti, yang pasti Beng ingin mengenalkan cara menikmati kopi itu tidak hanya nongkrong dan minum, tetapi juga mengetahui sejarahnya, terutama kopi lokal.
"Kita punya sejarah dengan kopi. Sekarang ini tumbuh kesadaran dari kelas menengah, banyak kopi lokal yang rasanya enak. Beberapa lebay, seolah-olah minum kopi di kafe itu menjadi sangat beradab. Namun, imbas positif yang kita inginkan tentu saja penghasilan petani bisa meningkat, kafe juga tumbuh, peminumnya juga cerdas," kata anak Mohammad Irwan Syafe'i itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved