Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MUSIKUS Melly Goeslaw membagikan pendapatnya soal musik di era saat ini, dan bagaimana pemanfaatan platform digital kini memegang peranan penting di industri musik Indonesia.
Melly berbagi, di era dia, ketika seorang penyanyi atau musikus merilis lagu, mereka melakukan promosinya ke media lama seperti radio, majalah, koran, dan beragam pemotretan.
Baca juga: 12 Juli 2022, Super Junior Bakal Comeback dengan Album Baru
"Beda dengan sekarang, yang lebih mudah karena semua orang bisa upload kapan pun di digital platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan lainnya," kata Melly di Jakarta, pada Sabtu (18/6).
"Media yang mudah ini sebaiknya digunakan secerdas-cerdasnya karena anak-anak sekarang melihatnya dari sana, dari storytelling-nya, play methodyang bagus di sebuah platform. Kalau tidak dilakukan, nanti menjadi sia-sia," ujarnya menambahkan.
Menurut Melly, musikus kini perlu memikirkan penceritaan lagu dan pengemasannya agar diingat dan mampu menggugah pendengarnya, mengingat persaingan di industri musik sudah semakin ketat.
"Sekarang industrinya memang seperti itu. Kalau dulu, sebulan paling ada lima lagu baru. Kita bersaing di toko kaset dan radio saja, belum ada iTunes, Spotify, dan lainnya. Kita sekarang juga bersaing dengan global, dan itu tidak pandang bulu," papar istri Anto Hoed itu.
"Tiap Jumat ada rilisan baru di seluruh dunia. Di satu sisi, ini adalah PR (pekerjaan rumah) paling menyenangkan, karena bagaimana kita tidak hanya buat kreasi, tapi juga kreatif sehingga terus dilihat oleh orang lain," ujarnya menambahkan.
Pelantun lagu "Ada Apa Dengan Cinta?" itu mengatakan, kini persaingan bagi para musisi bukan hanya di lagu dan kualitas yang bagus, namun, juga bagaimana desain, pengemasannya, sehingga lagu bisa semakin dikenal.
"Sebuah lagu tidak bisa tumbuh karena bagus saja, tapi juga karena ada elemen penunjang untuk dikenal orang," katanya.
Saat disinggung mengenai adakah kriteria khusus bagi penyanyi muda Indonesia yang bisa masuk ke dalam industri musik, Melly mengatakan tidak perlu takut untuk menunjukkan karakter menyanyi yang berbeda.
"Industri musik akan seru kalau isinya beragam. Saya pribadi kalau diminta buat lagu, saya tidak terlalu peduli apakah dia punya teknik (menyanyi) yang gimana-gimana, tapi lebih melihat ke karakternya sehingga lagunya bisa seperti apa dan nantinya bisa mengisi lahan industri musik," kata dia. (Ant/OL-6)
Konser ini ingin memperkenalkan seorang Chrisye dalam mencari dan membangun karier, kehidupan, cinta, dan perjalanan kerjanya di atas panggung, melalui sentuhan musik dan narasi.
Take It Slow ini menceritakan tentang perasaan seseorang yang membayangkan rasanya berkendara di malam hari dengan pasangannya sambil mendengarkan lagu slow bersama.
Gentle Agreement menceritakan tentang hasrat membara antara dua insan yang menyatu dan melebur tanpa perlu adanya sebuah status atau ikatan pasti.
Dalam Nduwur Gunung, keduanya berhasil menangkap esensi rasa sepi dan dingin yang sering dirasakan seseorang ketika berada di puncak gunung.
Single Punokawan, Don't You Worry, mengusung tema positif, dan mengingatkan pendengar untuk tidak khawatir dan tetap optimis menghadapi segala rintangan hidup.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved