Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PENYANYI Martesa Sumendra atau yang kemudian dikenal dengan nama Teza Sumendra, 28, dipilih menjadi salah satu dari lima pemain mini seri berjudul Le Plaisir Parisien yang diluncurkan produk es krim. Bagi Teza, proyek yang menerbangkannya ke Paris, Prancis, dan tinggal selama tiga hari itu menjadi pengalaman pertamanya berakting dalam sebuah alur cerita. Walaupun memerankan karakternya sendiri, Teza merasa gugup karena beradu akting dengan Luna Maya.
"Aku senang bisa dipercaya untuk terbang ke Paris walaupun cuma tiga hari. Banyak tantangannya, kayak cuaca dan juga lawan main seperti Luna Maya yang bikin nervous," cerita Teza saat peluncuran Magnum Creme Brulee di Atrium Senayan City, Jakarta, Jumat (3/6).
Di mata Teza, Luna sangat profesional. Bukan hanya menjadi pemain dalam mini series itu, Luna juga dipercaya menjadi sutradaranya. Bagi Teza, Luna mampu menciptakan lingkungan kerja yang serius tapi santai, tak mengherankan jika semua video itu bisa rampung dalam tiga hari.
"Luna sangat profesional. Latar belakang dia memang aktris, jadi enggak heran dia yang paling cepat selesainya. Karena Luna yang mengarahkan, dia tahu apa yang dia mau dan asyik," puji Teza.
Penyanyi yang baru pertama kali ke Paris itu juga dituntut mampu beradaptasi dengan perubahan cuaca.
"Pas syuting jam 7 pagi dingin banget masih 7 atau 8 derajat di sana. Harusnya kita pakai coat atau scarf, tapi kebutuhan syuting harus mengenakan kemeja. Saya malah kasihan sama cewek-cewek yang pakai dress tangan buntung," katanya.
Inspirasi
Selama di Paris, Teza mendapat inspirasi dan membuat dua lagu yang ia rencanakan masuk album keduanya nanti. Meskipun Teza masih merahasiakan lagunya, ia mengatakan kedua lagu ini akan senada dan memiliki jenis musik yang sama dengan single I Want You Love.
"Masih rahasia dong. Tapi, jenis musiknya masih sama seperti lagu saya karena saya nyaman di genre itu. Kalau keluar nanti malah gagal," ungkapnya.
Syuting dengan teknik video 360 derajat merupakan pengalaman baru bagi Teza. Walaupun sudah latihan dulu di Indonesia bersama pemain lain, ia sempat mengalami kesulitan karena harus berdiri pas dengan lensa kamera. "Ada sembilan kamera yang siap dan itu saya harus berdiri pas di lensanya. Di antara lensa-lensa itu ada gap, kalau kita berdiri di antara gap itu, ada bagian tubuh yang udah pasti kepotong. Saya kalau nyanyi enggak bisa diam. Jadi beberapa kali karena saya lost blocking jadi ulang, ha ha," jelas Teza sambil tertawa.
Di Indonesia, pengambilan gambar dengan teknik 360 derajat ini terhitung masih jarang. Teza mengungkapkan tertarik memakai konsep video 360 ini untuk video klipnya nanti. "Sempat kepikiran untuk buat video klip dengan konsep 360 ini," sambung penyanyi bersuara khas itu.
Teza memang menyukai lagu-lagu yang mengusung tema one night stand yang kemudian berpengaruh pada lirik. Baginya, lirik-lirik itu realistis dan banyak dibuat dari pengalaman pribadinya. "Mungkin banyak orang di Indonesia yang tidak tahu dan terbiasa dengan musik seperti ini. Karena biasanya yang menggunakan lirik seperti ini adalah rapper. Saya bisa bilang kalau lagu saya eksplisit," tutup dia. (Meilany Fagustia/H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved