Siksa di Bayang Permusuhan Dua Negara

JAUH sebelum pagar kawat berduri membentang di perbatasan antara India dan Pakistan, hanya ada bebatuan sebagai pemisah. Di masa itu, Sarbjit Singh (Randeep Hooda) terbilang sial. Suatu malam tanpa sengaja ia melewati perbatasan dan ditangkap kepolisian Pakistan. Petani India sederhana yang sehari-hari tinggal di desa dekat Punjab itu membuat istrinya Sukhpreet (Richa Chadda), kakaknya Dalbir Kaur (Aishawarya Rai), dan ayahnya kebingungan. Belum lagi, ada dua putri kecil yang menanti kepulangannya.

Dalbir sudah merawat Sarbjit selayaknya ibu. Naluri melindungi menghalaunya untuk berhenti mencari Sarbjit meski awalnya penduduk sekitar berasumsi adiknya kabur untuk menikahi perempuan di kampung lain. Dia menolak menyerah dan yakin adiknya tak mungkin melakukan hal yang tak terpuji. Satu surat tanpa nama yang datang dari Pakistan memberinya sedikit titik terang soal keberadaan adiknya. Sarbjit didakwa dengan tuduhan palsu dan dipaksa mengaku sebagai Ranjit Singh Mattu, seorang mata-mata India yang menjadi dalang sejumlah pengeboman di Lahore, Pakistan. Di dalam penjara, dia mengalami penyiksaan tak terperi hingga Sarbjit terpaksa mengaku sebagai Ranjit. Pengadilan memvonis mati.

Lebih parah, dunia kemudian mengenalnya sebagai teroris, bukan seorang petani dengan anak dan istri. Dalbir berjuang nyaris 23 tahun hingga Sarbjit dinyatakan tak bersalah dan salah tangkap. Namun, ego dua negara dan permusuhan di antara kedua masyarakat membuat pembebasan menjadi upaya pelik. Sarbjit justru diserang di penjara hingga dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan koma.

Nyata
Film Bollywood ini diangkat dari kisah nyata. Pada 2 Mei 2013, Sarbjit mengembuskan napas terakhir. Diaakhirnya bisa pulang ke kampung halamannya, tapi dalam peti mati. Di bawah arahan sutradara Omung Kumar, film ini menyajikan alur maju mundur yang pas. Dari adegan sedih penuh konfl ik, penonton diajak kilas balik ke kehidupan Sarbjit yang indah dan bersahaja. Lagu dan tarian khas fi lm Bollywood memiliki proporsi yang pas, sesuai dengan adegannya. Tampak lagunya, dipilih yang memiliki lirik sesuai. Belum lagi, tata rias pemeran fi lm ini terbilang apik. Tak hanya mampu menampilkan perubahan usia dalam puluhan tahun perjuangan, luka-luka dan keringkihan Sarbjit yang diperankan Randeep Hooda pun tampak nyata.

Kendati begitu, fi lm besutan Pooja Entertainment ini menuai kritik lantaran meski berjudul Sarbjit, proporsi Aishawarya Rai sebagai Dalbir terlalu dominan. Apalagi, aktris satu ini juga terlalu banyak berteriak dan bersuara lantang dalam dialognya hingga dianggap tidak natural. Ini disayangkan, padahal aktingnya ketika diam dengan tatapan hampa saat kematian anak satu-satunya justru sangat memukau. Terlepas dari kekurangan itu, ‘Sarbjit’ layak diacungi jempol karena berani mengangkat isu nyata soal pertikaian kedua negara. Hingga saat ini masih banyak warga negara India yang ditahan di penjara Pakistan, begitu pun sebaliknya. Sebagian dari mereka tidak diketahui keberadaannya oleh keluarga hingga dilupakan begitu saja. (Her/M-5)