Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENGAMAT musik sekaligus Program Director M Bloc Space Wendi Putranto menilai proyeksi tren konser musik di Indonesia pada tahun depan sangat ditentukan oleh situasi pandemi pada Januari 2022, terutama setelah momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Kalau untuk tahun depan, terus terang semua promotor dan concert organizer itu masih berdebar-debar menunggu Januari pascalibur Nataru ini. Semuanya dengan sangat hati-hati, kita menunggu, nih, apa yang terjadi dua minggu pascalibur Nataru atau katakanlah sebulan," kata Wendi saat dihubungi, Selasa (28/12).
Menurut Wendi, para promotor dan concert organizer masih mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus covid-19, yang diprediksi akan muncul setelah Nataru, belajar dari pengalaman yang terjadi setelah libur Lebaran tahun ini.
Baca juga: Stephanie Poetri Berkolaborasi dengan Penyanyi Kanada untuk Miss Sick World
Terlebih, masih belum adanya ketidakpastian mengenai kasus varian Omikron pada tahun depan.
Meski demikian, ia menilai konser offline atau secara langsung akan kembali menjadi pilhan bagi banyak penonton apabila pandemi melandai pada tahun depan.
"Sensasi menonton langsung itu menjadi yang paling utama oleh penonton, tidak akan tergantikan. Secanggih apapun teknologinya tetap tidak bisa menggantikan sensasi menonton konser secara langsung," ujarnya.
Hal senada dikatakan musisi dan komposer Andi Rianto. Menurutnya, pengalaman menonton konser secara langsung tidak dapat tergantikan dibandingkan konser daring.
Ia juga menilai persentase konser offline pada tahun depan akan meningkat jika dibandingkan 2021.
"Memang belum 100%, orang masih ada ketakutan tentang pandemi ini. Tapi (secara garis besar) akan jauh lebih meningkat dari tahun ini, live concert," ujar Andi.
Di sisi lain, Wendi mengatakan, gelaran konser langsung sebetulnya lebih bisa mendukung pemasukan dari sisi promotor dan concert organizer dibanding konser virtual berbayar yang tidak sepenuhnya diminati penonton.
"Hybird atau online concert itu sebetulnya mitigasi, bagaimana caranya tetap bisa manggung karena manggung bukan hanya sekadar main musik tapi sebuah profesi. Juga bagaimana pencaharian tetap berjalan dengan orang-orang di balik layar, seperti kru, manajer, teknisi, dan promotor," ujar Wendi.
Menurut Wendi, para pelaku industri musik menyimpan optimisme untuk menyelenggarakan konser offline pada tahun depan mengingat cakupan vaksinasi di Indonesia sudah meningkat dan kasus pandemi melandai beberapa bulan terakhir.
Wendi mengatakan saat ini acara-acara musik dengan penonton skala kecil sudah mulai bergeliat, tetapi untuk acara musik sekelas festival yang menghadirkan ribuan penonton masih belum bisa diselenggarakan mengingat pembatasan yang masih diterapkan pemerintah.
"Saya kemarin lihat Synchronize Fest juga akhirnya dibuat di M Bloc Space, kemudian ada IdeaFest yang bikin di M Bloc dalam skala terbatas 150 penonton. Beberapa festival besar seperti Java Jazz juga belum ada, terus Prambanan Jazz Festival juga masih online, kemudian Hammersonic juga masih belum terselenggara," katanya.
Apabila tahun depan kasus positif covid-19 meningkat, kata Wendi, para penyelenggara acara musik terpaksa harus menunda konser offline, terutama konser di dalam ruangan, serta akan kembali menyajikan konser dalam format virtual atau hybird.
Sementara itu, Andi menilai konser dalam format drive-in juga bisa dijadikan alternatif di tengah pandemi, terutama untuk mengedepankan keamanan dan kenyamanan saat menonton konser.
"Konser drive-in masih akan ada juga tahun depan meski memang orang akan lebih ingin melihat konser seperti biasa. Tapi kan kita memang harus menciptakan suatu sistem di mana orang bisa nonton konser tapi juga aman, ya, di masa pandemi ini," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Konser ini ingin memperkenalkan seorang Chrisye dalam mencari dan membangun karier, kehidupan, cinta, dan perjalanan kerjanya di atas panggung, melalui sentuhan musik dan narasi.
Untuk merayakan hari jadi mereka, Gigi akan menggelar konser yang bertajuk GIGIFINITY di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (24/8) mendatang.
Usher mengumumkan peluncuran film konser USHER: RENDEZVOUS IN PARIS, yang akan mengubah pengalaman delapan pertunjukan 2023-nya di Paris menjadi pengalaman teater.
Brian McKnight akan menyuguhkan pertunjukan yang lebih intim dan lebih personal dengan lagu-lagu hitnya yang mendunia.
Penampilan Anggun dalam konser tunggalnya menawan dalam balutan busana dari tiga desainer ini.
Yugyeom terakhir kali datang ke Indonesia pada 2019, ketika dia tampil bersama JB dalam showcase sub-unit GOT7 Jus2 FOCUS di ICE BSD City, Tangerang, Banten.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved