Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
THE Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2021 tampak berbeda dari beberapa perhelatan sebelumnya. Festival jazz yang pertama kali digelar pada 2015 itu kini turut dimeriahkan adanya TPJF Online Competition 2021.
Kelapa Muda, yang digawangi Song bersaudara yakni Joshafat, Abraham, dan Samuel menjadi juara dalam kompetisi tersebut. Menurut sal;ah satu juri TPJF Online Competition 2021, Venche Manuhutu, Kelapa Muda adalah salah satu band terbaik yang pernah ada di Indonesia, dimana para personilnya memiliki kemampuan (skill) yang merata.
"Dari pemain gitarnya, drum, sama bas, kalau tidak ada disiplin yang tinggi saya rasa tidak akan mungkin seperti ini. Jadi contoh buat anak muda Indonesia, kalau mau berkarya ya harus punya disiplin seperti ini," terangnya, Sabtu, (11/12).
Venche menyarankan agar Kelapa Muda segera merambah ke panggung internasional. Senada dengannya, Penggagas Jazzbreak Bumi Sangkuriang, Hari Pochang juga mengatakan penampilan Kelapa Muda sangat mencengangkan. Bagi Hari, Kelapa Muda adalah band anak muda yang sangat konsisten sejak babak penyisihan, bahkan terlihat gigih (presistence) di final.
"Kami harap ini bisa menjadi sesuatu, meskipun teman-teman Kelapa Muda ini berada di Lampung. Selamat, pokoknya berkarya terus jangan sampai bubar," imbuh musikus yang juga dikenal sebagai pendiri Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB) itu.
Sedangkan posisi dua diraih Empty. Band yang digawangi Karel William Adhitirta, Muhammad Rega Dauna, dan Mikail Cendekial Rabdia itu, jelas Eki Puradireja yang juga menjadi juri, memiliki keberanian untuk menampilkan sesuatu yang out of the box. Karena itu, kehadirannya telah memberi tantangan tersendiri untuk peserta lainnya.
Harmoni yang muncul dari permainan harmonika Rega, kemudian sentuhan rock dari gitar Mikail, serta permainan drum dari William, menurut Eki, telah memberikan perpaduan dan warna musik yang indah.
"Kalau seperti ini, aku yakin anak muda masa kini akan mudah menerima musik jazz. Dan nuansa kekinian ini sangat terasa sekali dalam aransemen kalian. Di sebuah trio yang mencampurkan dengan kronik, ada harmonika yang saya rasakan melting banget dengan musiknya. Tadinya saya khawatir, tapi ternyata sangat melting. Kalian masih muda jadi sangat promising banget punya masa depan yang bagus," imbuh musikus jazz kenamaan, Dwiki Dharmawan yang juga menjadi juri.
East Side Sextet, yang digawangi Nial Djuliarso, Hansen Arief, Dennis Junio Gani, Muhammad Chairul Umam, dan Evpan Hendrolas Sinaga, serta Joshua Alexander merebut peringkat ketiga. State head jazz yang dibawakan East Side Sextet, imbuh Dwiki, sudah lama tidak terdengar di kalangan anak muda yang menggemari jazz. Terlebih kali ini mereka juga menjadi satu-satunya penampil yang membawakan tiga terompet (horn), sehingga menjadi keunggulan tersendiri.
TPJF Online Competition 2021 menjadi ajang musikus jazz untuk menunjukkan bakatnya. Mereka dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan eksistensi mereka di industri jazz melalui gaya dan kreativitas mereka sendiri hanya dengan mengirimkan video secara daring.
Pada final, Nadine Anisa dan Razzak Krisna juga berhasil meraih peredikat TPJF Young New Talent 2021, semetara Jazziner terpilih sebagai Grup Favorit. Gitaris, Oele Pattiselanno tahun ini diganjar penghargaan atas dedikasinya pada musik jazz di Tanah Air sejak 1960an.(OL-15)
GAIA Music Festival: Jazz in The Valley 2024 akan digelar pada 3–4 Agustus 2024 di The Gaia Hotel Bandung.
DUO jazz Dua Empat merilis single anyar mereka berjudul Isn’t It Romantic? pada Jumat, (28/6/2024). Single tersebut akan menjadi pembuka dari album kelima mereka.
Pada edisi tahun ini, Jazz Gunung Bromo juga menghadirkan program baru untuk mewadahi para talenta muda yakni Bromo Jazz Camp
Sebelumnya, More Than Jazz Art sudah digelar tiga kali pada 2023 di Barley & Barrel, ARTOTEL Suites Bianti, Yogyakarta.
Pada kegiatan ini The Papandayan berkolaborasi dengan Erasmus Huis dan Australian Institute of Music.
Festival musik ini merupakan yang pertama kali diadakan di jalanan dengan memberikan keseruan melalui pertunjukan para musisi jazz terbaik dengan suasana perkotaan kawasan Blok M.
Acara berskala internasional yang memasuki tahun ke empat itu, merupakan sebuah wadah kompetisi bagi para penggiat musik jazz,
Pendaftaran resmi untuk TPJC dibuka mulai 1 Februari 2024. Panitia mengundang bakat-bakat terbaik untuk ikut serta dalam kompetisi jazz daring yang bergengsi.
The Papandayan Jazz Festival 2023 akan berlangsung pada 28-29 Oktober di Hotel Papandayan Bandung, menghadirkan ratusan musikus di enam panggung.
Pemenang pertama The Papandayan International Online Jazz Competition (TPJC) 2022 jatuh kepada To The Band, band asal Bandung yang pada tahun lalu juga masuk sebagai finalis.
The Papandayan Jazz Fest (TPJF) kembali hadir secara offline atau live mulai tanggal 28 hingga 29 oktober 2022.
Kenny akan membawakan satu lagu ciptaannya yang belum dirilis, khusus untuk penonton TPJF 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved