Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERTARUNGAN di pengadilan antaranggota band punk Inggris 1970-an, Sex Pistols, terkait penggunaan lagu band itu dalam sebuah serial drama tentang kehidupan mereka mulai digelar di Pengadilan Tinggi London, Kamis (15/7).
Gitaris Steve Jones dan drummer Paul Cook menggugat vokalis John Lydon, yang lebih dikenal dengan nama Johnny Rotten, atas penggunaan lagu band itu di sebuah serial televisi.
Serial Pistol, yang terdiri dari enam episode itu, yang tengah disiapkan Disney dan disutradarai oleh sutradara Inggris Danny Boyle, memicu pertarungan antara anggota band yang didirikan pada 1975 dan dibubarkan tiga tahun kemudian.
Baca juga: Bruce Springsteen Berharap Bisa Melanjutkan Tur Lagi di 2022
Meski kebersamaan mereka singkat, kecuali beberapa kali reuni, band itu memiliki pengaruh besar di dunia musik dengan kesuksesan mereka berlangsung selama bebrapa dekade lewat lagu seperti Anarchy in the UK dan God Save the Queen.
Lydon mengaku dia belum siap mengizinkan lagu Sex Pistols digunakan dalam film yang dibuat berdasarkan memoir Jones yang berjudul Lonely Boy: Tales From A Sex Pistol, kecuali diperintahkan oleh pengadilan.
Dalam artikel di Sunday Times, yang diterbitkan April lalu, Lydon mengaku dirinya merasa dipojokkan dan harus berhadapan dengan korporasi yang hanya ingin mengambil keuntungan dari dirinya.
Di pengadilan Edmund Cullen, kuasa hukum Jones dan Cook, menyebut hubungan antara personel Sex Pistols sangatlah buruk dan menjelaskan upaya yang telah dilakukan agar mereka bisa mencapai kata sepakat.
Dia beralasan, berdasarkan kesepakatan yang dicapai pada 1998, keputusan mengenai penggunaan lagu mereka diambil berdasarkan suara mayoritas meski Lydon mengaku lagu Sex Pistols tidak bisa digunakan tanpa seizinnya.
Cullen menambahkan dalam bukti tertulis bahwa Lydon adalah satu-satunya anggota Sex Pistols yang menolak penggunaan lagu mereka dengan anggota band lainnya, Glen Matlock, yang hengkang pada 1977, dan ahli waris Sid Vicious, yang meninggal dunia pada 1979, mendukung penggunaan lagu-lagu mereka.
Adapun kuasa hukum Lydon, Mark Cunninghan, dalam pernyataan tertulis menyebut kliennya merasa memoir yang menjadi dasar pembuatan film itu mencitrakan dirinya sebagai orang yang jahat dan bermusuhan. (AFP/OL-1)
Konser ini ingin memperkenalkan seorang Chrisye dalam mencari dan membangun karier, kehidupan, cinta, dan perjalanan kerjanya di atas panggung, melalui sentuhan musik dan narasi.
Take It Slow ini menceritakan tentang perasaan seseorang yang membayangkan rasanya berkendara di malam hari dengan pasangannya sambil mendengarkan lagu slow bersama.
Gentle Agreement menceritakan tentang hasrat membara antara dua insan yang menyatu dan melebur tanpa perlu adanya sebuah status atau ikatan pasti.
Dalam Nduwur Gunung, keduanya berhasil menangkap esensi rasa sepi dan dingin yang sering dirasakan seseorang ketika berada di puncak gunung.
Single Punokawan, Don't You Worry, mengusung tema positif, dan mengingatkan pendengar untuk tidak khawatir dan tetap optimis menghadapi segala rintangan hidup.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Band baru Lydon, Public Image Ltd, merupakan salah satu dari enam penampil yang akan bersaing untuk tampil di Eurovision Song Contest yang akan digelar Mei mendatang di Liverpool.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved