Konser Perdana Rolling Stones di Kuba

Richaldo Y Hariandja
27/3/2016 12:00
Konser Perdana Rolling Stones di Kuba
(AP/Enric Marti)

GRUP band legendaris asal Inggris, The Rolling Stones, untuk pertama kalinya konser di Havana, Kuba. Konser itu menjadi sebuah sejarah karena sejak era 1960-an pemerintahan komunis Kuba melarang segala bentuk musik Barat masuk ke negeri itu.

Kehadiran mereka pun disambut antusias oleh warga Kuba. Terbukti, sekitar setengah juta penonton memadati arena konser, Stadion Ciudad Deportiva, Jumat (25/3) malam waktu setempat.

''Waktu telah mengubah segalanya. Saya sangat senang bisa berada di sini,'' ucap sang vokalis, Mick Jagger, di hadapan para penonton yang riuh menyambut mereka.

Kuba memang telah berubah dalam 18 bulan terakhir seiring dengan perbaikan hubungan negara itu dengan Amerika Serikat. Sebelumnya, musisi asal negara Barat tidak diperbolehkan masuk ke 'Negeri Cerutu' itu. Bahkan, grup band sekelas The Beatles belum pernah mengadakan konser di Kuba.

''Sebenarnya, akan sangat menyenangkan kalau konser ini diadakan 10 tahun yang lalu,'' imbuh Jagger dari atas panggung seperti dikutip BBC.

Konser The Rolling Stones di Kuba di gelar selang beberapa hari setelah kunjungan kenegaraan Presiden AS Barack Obama. Sebagian warga Kuba pun menilai pekan ini merupakan momen penting yang menandakan kemajuan bangsa mereka.

''Setelah ini sepertinya saya bisa mati dengan tenang. Melihat Rolling Stones merupakan permohonan terakhir saya,'' terang salah satu warga, Joaquin Ortiz, seperti ditulis Washington Post.

Malam itu, band legendaris yang digawangi Mick Jagger, Keith Richards, Bill Wyman, dan Charlie Watts itu memainkan sejumlah lagu, di antaranya Jumpin' Jack Flash, Sympathy for the Devil, dan Satisfaction. Panggung mereka dilengkapi layar high definition dan speaker raksasa.

''Rollings! Rollings! Rollings!'' teriak para penonton tak putus-putus.

Konser itu bagai membawa peradaban abad ke-21 bagi negara kepulauan itu. Penampilan The Rolling Stones seakan menjadi aba-aba bagi para penikmat musik Barat di negeri itu untuk mengungkapkan ekspresi mereka secara terang-terangan. Sebelumnya, mereka hanya bisa diam-diam mengagumi dan sembunyi-sembunyi membeli album musisi Barat.

Konser gratis
Dalam laman resmi mereka, The Rolling Stones menyatakan secara gamblang bahwa meski konser di Havana digelar gratis, gelaran itu menjadi salah satu konser penting mereka.

The Guardian menulis penduduk Kuba kebanyakan bukanlah kaum berpunya. Rata-rata, pendapatan mereka sekitar Rp300 ribu per bulan. Karena itu, sangat sulit bagi mereka untuk menyesuaikan harga tiket, sebab konser The Rolling Stones bernilai jual tinggi.

Satu-satunya cara ialah mengadakan konser gratis, sesuatu yang tidak dilakukan The Rolling Stones sejak akhir 1960. Untunglah, konser itu disponsori Gregory Elias, wirausaha berusia 62 tahun dari Curacao. (Adi/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya