Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
RUTIN berakting dalam komedi situasi (situation comedy/sitcom), diakui aktor Dwi Sasono, 35, terkadang membuat merasa bosan.
Meskipun ia menyukai perannya yang menghibur, hal itu membuatnya kerap rindu bermain dalam berbagai peran lain yang menantang.
"Ya kadang capai, tapi aku enjoy saja menjalani syuting sitcom. Cara mengatasinya supaya tidak bosan ialah memilih peran untuk film," ungkapnya saat ditemui selepas konferensi pers rilis film terbarunya berjudul Raksasa dari Jogja, di Jakarta, Selasa (22/3).
Suami penyanyi Widi Mulia, 36, itu mengatakan dirinya sangat mengusahakan agar mendapat peran yang berbeda dalam setiap filmnya, tidak melulu berbau komedi seperti yang telah dijalaninya setiap hari dalam sitkom.
Sementara itu, ketika ditanya peran apa yang menjadi impiannya, pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1980 itu mengatakan sangat tertarik untuk dapat terlibat dalam film bertema sejarah Indonesia tempo dulu.
Peran dalam film kolosal dengan latar megah ala kerajaan-kerajaan di berbagai daerah Indonesia abad pertengahan menjadi jenis film yang saat ini menjadi fokusnya.
"Aku memang semakin ke sini, makin senang cari tahu soal sejarah Indonesia, terutama tentang kerajaan-kerajaannya di berbagai daerah. Itu semakin buat aku penasaran untuk bisa main berlatarkan sejarah," ungkapnya.
Untuk mengawali impiannya terlibat dalam film kolosal, pada akhir tahun ini, Dwi mengatakan akan terlibat dalam sebuah film berjudul Gadjah Mada.
Meskipun tidak berperan sebagai sang panglima perang dan film tersebut belum sepenuhnya berlatar sejarah kuno, ia mengatakan tetap sangat antusias dan menghadirkan suasana baru baginya.
"Aku jadi keturunannya, tapi hidupnya sudah di masa modern, jadi belum lengkap sejarah kuno. Semoga ke depan bisa dapat dan ada tawaran lagi," ungkapnya.
Prihatin aksi anarkistis
Terkait dengan aksi demo pada Selasa (22/3) yang sangat ramai diberitakan karena ada aksi anarkistis, ayah tiga anak itu mengaku sangat prihatin dan menyayangkan hal tersebut.
Ia mengatakan sebagai bangsa yang percaya akan Tuhan dan menjunjung keberagaman tidak seharusnya kita melakukan aksi yang sampai menyakiti atau melukai orang lain untuk menuntut sesuatu yang diharapkan.
"Sayang banget, kasih sayang yang harusnya sangat ada di bangsa ini tidak tecermin sama sekali," ungkapnya.
Ia juga mengaku sempat khawatir dengan demonstrasi dan aksi perusakan yang terjadi di berbagai lokasi.
Hal itu berpengaruh bagi sang buah hati yang harus berangkat dan pulang sekolah melewati beberapa jalan utama di Jakarta.
"Meskipun tidak lewat pusat, tetap ada rasa khawatir. Akan tetapi, alhamdulillah aman, hanya sempat kena macet," tuturnya.
Ia sangat berharap pemerintah dapat segera mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Hal itu sekaligus ia harapkan dapat turut membuat transportasi Jakarta menjadi lebih baik. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved