Ronal Surapradja Tinggalkan Kribo untuk Naik Kelas

Retno Hemawati
08/3/2016 04:20
Ronal Surapradja Tinggalkan Kribo untuk Naik Kelas
(MI/SUMARYANTO)

PELAKON sekaligus penyiar radio Ronal Surapradja, 38, berusaha keras untuk naik kelas.

Seiring dengan bertambahnya kemampuan di berbagai bidang, ia juga berupaya mengubah penampilan.

"Saya rela tidak berambut kribo seperti awal mula karier saya di dunia kepenyiaran. Saya juga berusaha untuk tampil rapi, pakai jas, itu semua karena saya harus naik kelas," kata Ronal saat berjumpa dengan Media Indonesia, pekan lalu.

Menurut suami Seruni Purnamasari itu, hal tersebut perlu dilakukan agar dirinya tidak dengan mudah tergerus oleh zaman dan memang sudah waktunya naik ke jenjang yang lebih tinggi.

Menjadi penyiar radio, menurutnya, memiliki banyak hal positif. Salah satunya ialah kedekatan dengan pendengarnya.

Ronal bercerita, meski tidak pernah melihat wajah penyiar, para pendengar yang bertemu tidak jarang memberinya pelukan.

"Itu hampir saya alami setiap hari. Kebanyakan mereka merasa berterima kasih karena sudah menemani mereka," terangnya.

Dia juga bercerita tantangan menjadi seorang penyiar radio ialah bagaimana mempertahankan time spent listening.

Semakin lama orang bertahan di satu frekuensi, itu menentukan keberhasilan si penyiar.

"Sepuluh menit itu sudah gila, bagus maksudnya, sebab memindahkan frekuensi itu sangat mudah," kata dia.

Ronal mengklaim saat ini ia merupakan penyiar radio termahal di Indonesia.

Hal itu diceritakannya tanpa tendensi ingin menyombongkan diri.

"Delapan tahun saya siaran di Jak FM, saya tidak pernah telat. Bahkan pernah saya terserang asam urat, sejauh saya bisa ngomong, saya datang untuk siaran," kata dia.

Tidak hanya itu, dia juga menggarisbawahi capaian itu diraih karena menjadi penyiar tidak hanya keahlian.

Diperlukan juga konsistensi, disiplin, dan kreativitas.

Dia kemudian bercerita hanya tidur 4 jam dalam sehari kemudian bangun pukul 05.00 dan menembus jalanan Bintaro menuju Kuningan sesaat setelahnya.

"Siaran pagi selama 4 jam kemudian saya pulang pukul 12.00. Dua jam saya gunakan untuk mempersiapkan materi untuk besok, yakni riset dan narasumber," kata dia.

Meski demikian, ada hal yang harus dikorbankan.

Dua hal di antaranya tidak bisa ikut acara sampai larut malam dan tidak akan pernah bisa ikut party-party.

Tantangan baginya kini ialah berhenti menjadi penyiar.

Dia berkisah telah terjadi kesepakatan antara dirinya dan Tike Priatnakusumah, 38, kelak akan berhenti siaran di waktu yang sama.

"Kesamaan saya dan Tike sudah 98%. Pernah ditinggal Tike dan saya harus siaran sama orang baru, itu bikin saya capai. Sama Tike nyambung banget," kata Ronal.

Agenda bersama anak
Bersama istri dan kedua anaknya, Anaking Raka Praceka, 6, dan Aikani Rayi Respati, 2, Ronal selalu mengagendakan waktu.

"Buat anak tidak ada waktu sisa. Harus diagendakan, bahkan sampai menolak pekerjaan. Tidak apa-apa, kerja bisa kapan saja," katanya.

Kebersamaan itu sering dipergunakan untuk berenang atau ke toko buku.

Ia sepakat dengan istri untuk memberikan kebebasan kepada anak-anak membeli buku di bawah pengawasan orangtua.

"Buku anak saya sudah berpeti-peti, saya dan istri termasuk royal untuk urusan ini. Mereka mencontoh kami sepertinya," kata dia.
(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya