Sting Sabotase Panggung Botti JJF

Dzulfikri Putra Malawai
06/3/2016 12:40
Sting Sabotase Panggung Botti JJF
(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

CHRISS Botti membuka penampilannya di BNI Stage, hari kedua helatan Java Jazz Festival (JJF) 2016 dengan permainan trumpet bersama seorang pemain biola perempuan, Caroline Campbell dari Souns Quartet. Harmonisasi manis berhasil ditunjukkan sebagai pelipur lara karena penonton harus menunggu 40 menit dari jadwal semula pk.23.00 WIB.

When I Fall In Love menjadi lagu pertama setelah aksi pembuka tadi. Pada lagu yang cukup progresif ini, Botti seakan "bercengkrama" dengan sang drummer, Lee Pearson. Memukau! Penonton pun bertepuk tangan dan histeris.

Selanjutnya nomor Emmanuel dimainkan kembali bersama Campbell. Suasana romantis ini lantas dimanfaatkan penonton yang datang berpasangan untuk saling memeluk.

Aksi Botti dan Kilson kembali memanas di instrumental You Don't Know What Love. Setelahnya, perempuan negro yang lantang, Sy Smith mengisi vokal di dua nomor The Very Thought of You dan The Look of Love. Di lagu ini Smith juga melakukan aksi vocal sketching dengan trumpet Botti.

Akhirnya setelah penampilan solo Campbell. Musisi tamu yang dinanti-nanti, Sting akhirnya muncul dengan lagu If I Ever Lose My Faith In You. Penonton yang sebagian duduk di sisi arena festival, sontak berdiri dan merapat ke panggung. Sy Smith pun menjadi vokal latar.

Tanpa Jeda, hanya menyampa penonton, Every Little Thing She Does Is Magic dibawakan musisi asal Inggris ini dengan maksimal dan kur pun tercipta.

Barulah di lagu ketiga Sting tampil dengan Botti membawakan Seven Days. Suasana mulai menurun dengan lagu Fields of Gold.

Masih bersama Botti, Sting meletakkan bassnya dan hanya bernyanyi Bourbon Street. Disusul oleh cover lagu karya Frank Sinatra, In The Wee Small Hours. Setelah itu Shape of My Heart diiringi dengan Campbell begitu syahdu.

Sejurus kemudian Message In A Bottle langsung menaikan tensi konser dan menghipnotis penonton seakan penampilan milik Sting seorang. Disusul oleh lagu bernuansa timur tengah, Desert Rose.

Akhirnya Roxanne dibawakan. Dan energi konser semakin besar pada bagian. Kur penonton pada dua lagu ini semakin terdengar. Padahal taya suara yang dihasilkan cukup terdengar keras. Suara Sting pun masih terdengar prima.

Sting juga mengubah aransemen Roxenne di bagian tengah dengan irama reggae dan berinteraksi dengan penonton. Kemudian dimedley dengan Ain't No Sunshine When She's Gone dan kembali lagi ke lagu Roxanne.

Setelah itu When The World Is Running Down ditutup dengan aksi solo drum Pearson yang atraktif dan sangat memukai. Sesudahnya, Every Breath You Take mengumandang. Botti pun kembali hadir di lagu ini.

Setelah memperkenalkan para musisinya, Botti sekaligus memberi salam penutupan konser yang berlangsung lebih dari dua jam ini tanpa membutuhkan encore. "I'll be watching you.." tutup Sting di penghujung lagu.

Tapi tunggu dulu. Sy Smith dan Botti masih meladeni permintaan encore dengan lagu cover Let's Stay Together milik Al Green.

Rupanya Sting pun tidak tinggal diam. Hits Englishman In New York ia bawakan setelahnya. Penonton yang berbaur keluar langsung kembali lagi ke dalam, bernyanyi dan berdansa bersama.

Ternyata dua lagu tidak cukup menjadi encore. Sting menambahnya dengan permainan gitar akustik di tembang Fragile yang didampingi Botti. Sebuah tembang yang manis untuk menutup hari kedua Java Jazz yang berkesan! (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya