Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BERGAUN merah bergaya klasik, Aimee Saras, 32, tampil feminin dengan rambut tergelung rapi. Bibirnya dipulas lipstik merah menyala. Sosoknya tampak paling mungil di antara apitan dua penyanyi lainnya, Lea Simanjuntak dan Andrea Miranda.
Bertiga, mereka tampil pada hari pertama helatan Java Jazz Festival (JJF) 2016 di JIEexpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (4/3) petang. Kualitas vokal ketiganya jelas tidak diragukan lagi. Namun, sosok Aimee berhasil mencuri perhatian dengan karakter vokal dan gaya khasnya yang serupa jelmaan perempuan era 1950-an di atas panggung.
Koreografi yang dibawakannya, dipadu dengan percakapan berbahasa Inggris, membawa nuansa Broadway di panggung JJF. Aimee membawakan Bewitched. ''Lagu ini biasa dimainkan untuk pertunjukan drama musikal di New York,'' katanya di atas panggung.
Setelah itu, lagu All That Jazz ia bawakan bersama Lea, kemudian tembang You Could Drive dibawakan bertiga.
Sejak masa anak-anak, penyanyi bernama lengkap Dyah Rahmi Saraswati itu memang sudah lekat dengan drama musikal. Aimee yang menghabiskan masa kecil di New York, Amerika Serikat, ini gemar menonton drama musikal di sana. Lagu seperti Somewhere Over the Rainbow dan pertunjukan musikal Cinderella karya Rodgers dan Hammerstein pun melekat dalam dirinya kala itu.
''Saya 13 tahun di New York. Tumbuh dan besar di sana. Banyak ikut kegiatan drama musikal. New York itu kan capital of Broadway,'' kisahnya kepada Media Indonesia, kemarin.
Kegemarannya terhadap Broadway dituangkan juga dalam album perdananya bertajuk Swingin' Aimee (2014). ''Banyak orang yang enggak aware bahwa lagu swing dan jazz itu akarnya dari Broadway musical. Swingin' Aimee bukan swing jazz, melainkan kombinasi antara musikal dan swing,'' tutur perempuan pengagum The Wizard of Oz itu.
Baginya, bernyanyi ala Broadway bukan sesuatu yang sulit, melainkan cukup menantang. ''Karena mencakup akting, menyanyi, dan menari. Harus tahu apa yang diceritakan, akting dan tariannya juga harus ekspresif, tapi dengan gerakan simpel, tergantung interpretasi lagunya,'' sambungnya.
Dari hati
Tampilan Aimee saat ini yang identik dengan gaya klasik diakuinya merupakan interpretasi atas seni yang ia geluti dan sukai. ''Saya menemukan karakter lewat seni, bukan karakter yang dibuat-buat. Ini karya dari hati. Ini interpretasi saya dalam bernyanyi,'' ujarnya.
Aimee menambahkan, ia juga suka bereksperimen dan ingin selalu mengeksplorasi mencari karakter yang kuat. ''Saya nyaman dengan gaya saya dan gaya pakaian saya. Saya berimajinasi bisa tinggal di era 1950-an dan banyak terinspirasi dari film Hollywood,'' tambahnya.
Aimee yang sedang mempersiapkan album kedua berprinsip bahwa musik tidak berbatas. Karena itu, ia pun tidak mau berhenti berkarya. ''Sebisa mungkin, karya yang dihasilkan tidak jauh dari karakter saya,'' pungkasnya. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved