Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
WARNA matahari terbit yang kejinggaan menjadi judul dan tokoh utama dari film terbaru garapan Lola Amalia Production, Jingga. Film itu mengangkat empat remaja tunanetra yang bertemu dalam dunia tanpa warna.
Empat pemuda tunanetra itu ialah Jingga, Nila, Marun, dan Magenta. Mereka ialah Hifzane Bob (Jingga), Qausar HY (Marun), Hany Valerin (Nila), dan Aufa Assagaf (Magenta).
''Saya sengaja kasih nama menggunakan warna karena saya merasa kehidupan para penyandang tunanetra itu lebih berwarna ketimbang kita yang lebih merasa normal dan sempurna. Mereka lebih punya visi dan semangat hidup,'' ujar Lola dalam acara nonton bareng dan bincang dengan pemain dan sutradara di CGV Blitz, Bekasi, Rabu (2/3).
Film berdurasi 102 menit itu menceritakan Jingga yang mengalami kebutaan pada usia muda. Jingga yang hobi bermain drum itu masuk sekolah luar biasa (SLB). Di sana ia bertemu Nila, Marun, dan Magenta. Mereka mengajari Jingga bersyukur atas apa yang mereka punya. Hingga mereka membentuk grup musik dan menyiapkan rekaman untuk suatu kompetisi musik. Jingga sadar seorang penyandang tunanetra bisa melakukan hal-hal seperti yang orang awas lakukan.
Untuk nama grup musik, Lola kembali memilih warna. Kali ini merah dipilih karena bermakna pemberani, pemimpin, dan pantang menyerah. Nama itu dinilai cocok dengan karakter Jingga, Nila, Marun, dan Magenta yang sangat percaya diri dan tidak pernah merasa kurang.
Tidak semata mengajarkan semangat, Lola juga mengungkapkan banyak penyebab terjadinya kebutaan.
''Penyebab kebutaan tidak cuma satu. Ada yang karena low vision dan kecelakaan jadi totally blind. Si Marun karena limbah pabrik, si Magenta yang mau praktik malah jadi tunanetra, dan Nila ini tunanetra dari lahir akibat virus tokso rubella,'' ungkap Hany.
Riset
Pembuatan film itu pun melalui riset. Tidak hanya Lola, setiap pemain melakukan observasi hampir satu semester kuliah di sekitar Bandung, Jawa Barat. ''Kita harus benar-benar mempelajari pola hidup mereka, cara mereka berbicara, mereka merasakan getaran, bisa membaca tone suara orang, bagaimana mereka merasakan adanya cinta dan lain-lain,'' ujar Bob.
Tidak hanya itu, setiap pemain juga menciptakan dan mengulik lagu untuk dijadikan soundtrack. Hal itu dilakukan karena ada peran ketika mereka harus bernyanyi dan bermain musik.
Lagu Hadirmu yang menjadi soundtrack diciptakan Qausar dan Hany. Lagu berjudul Mata Jingga yang menjadi theme song ditulis Bob dan dinyanyikan Hany. (*/M-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved