Panggung Digital Perempuan Bertalenta

MI
06/3/2016 13:33
Panggung Digital Perempuan Bertalenta
(YOUTUBE)

MARAKNYA media sosial akhir-akhir ini tidak luput dari keterlibatan para perempuan Indonesia yang melakukan eksplorasi talenta. Dengan percaya diri, mereka menampilkan video-video, seperti bernyanyi dan make-up. Istilah video blogger (vlogger) pun akhirnya didaulatkan kepada mereka.

Misalnya, Rachel Goddard yang hijrah ke Kazakstan dan gemar berbagi inspirasi make up dan kisah liburannya yang menyenangkan. Ia berhasil menemukan ratusan ribu penonton lewat video kreatif yang diunggahnya.

Ada pula perempuan kelahiran Jakarta, 26 September 1994, Fathia Izzati, yang berbicara dalam 20 aksen yang berbeda. Ada juga kakak beradik Kaye Wahyudewi, 18, dan Kyla Wahyudewi, 16, yang mengawali aksi video amatir dengan meng-cover lagu A-Z milik Taylor Swift.

''Waktu tahun 2012 upload video pertama viewers-nya hanya 50. Sekarang sudah ribuan. Tapi akhirnya semakin banyak viewers membuat kami semakin tertantang untuk membuat kualitas yang lebih baik lagi,'' ungkap Kaye mengawali perbincangan dengan Media Indonesia di Kantor Google Indonesia, Jumat (4/3).

Banyak cara yang dilakukan agar video yang mereka unggah menjadi viral atau meningkatkan jumlah viewers, mulai membuat konten yang menarik hingga mengaransemen lagu-lagu populer dengan gaya dan harmonisasi sendiri sehingga menjadi khas. ''Hal yang terpenting harus rutin mengunggah video agar viewers juga semakin familier dengan kami,'' lanjut sang adik, Kyla.

Dari rilis yang diterima Media Indonesia, Selasa (1/3), Youtube didesain menjadi panggung terbuka, yaitu tempat semua orang bisa berbagi cerita, menemukan penonton, dan melakukan hal yang menjadi passion utama mereka. Youtube berharap program itu akan mengundang lebih banyak perempuan yang menemukan suara mereka, membuat naskah, cerita, dan definisi akan diri mereka sambil menginspirasi perempuan lainnya.

Fathia tidak memungkiri saluran Youtube saat ini menjadi panggung digital dirinya untuk berekspresi dan mengeksplorasi apa yang dimiliki dalam konteks karya. ''Youtube ini perfect platform, kreasinya tidak dibatasi. Sayangnya di Indonesia masih didominasi laki-laki. Saya juga ingin mengajak perempuan Indonesia lebih percaya diri untuk beraksi di dalam video kreatif dari hal apa pun yang diminati,'' kata mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang akrab disapa Chia itu.

Untuk menyambut perayaan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret mendatang, Youtube bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengasah kemampuan perempuan, baik di depan maupun di belakang kamera. Beberapa youtuber global, seperti Ingrid Nilsen, Jackie Aina, Yuya, Taty Ferreira, Hayla Ghazal, Louise Pentland, dan Chika Yoshida, resmi menjadi change ambassadors yang akan membantu mengampanyekan kesetaraan gender sebagai bagian dari sustainable development goal PBB.

Beberapa bulan terakhir ini, sejumlah youtuber perempuan bergabung dalam program Youtube Spaces Program. Perempuan berbakat akan membuat video dan saling belajar di Youtube Space seluruh dunia, seperti di Los Angeles, London, Tokyo, New York, Sao Paulo, dan Berlin. Mereka telah membuat lebih dari 50 video bersama-sama dan menyuarakan berbagai perspektif dari diskusi tentang karier hingga penghargaan untuk pemimpin perempuan hebat di sepanjang sejarah.

Pembuatan video bersama akan dilakukan Fathia, Kaye, dan Kyla. ''Akhirnya kami bisa bertemu dan akan membuat karya bersama. Semoga minggu depan sudah bisa digarap,'' ungkap Fathia senang. (Fik/M-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya