Orkestra Daur Ulang

Zuq/M-4
11/6/2017 01:31
Orkestra Daur Ulang
(MI/ABDILLAH MARZUQI)

SUASANA Gedung Kesenian Jakarta tampak padat. Semua kursi dan lorong terisi penuh oleh penikmat musik klasik. Rabu (7/6) malam itu merupakan Konser Jakarta City Philharmonic #4 dalam tema Daur ulang dan opera. Konser musik klasik itu membawakan karya dari tiga komponis Italia awal abad ke-20 dan satu komponis Indonesia yang diadakan Budi Utomo Prabowo. Para pemain Jakarta City Philharmonic merupakan hasil audisi terbuka yang diadakan di dua kota besar di Indonesia, Jakarta dan Yogyakarta, awal tahun lalu.

“Keberhasilan tiga edisi sebelumnya membawa JCP dapat melanjutkan program-program ke depan dengan berbagai tema (edisi). Dengan kata lain, JCP tidak akan berhenti di sini saja. Dengan kredit yang baik dari berbagai pementasan sebelumnya, kerja sama kami dengan Bekraf dapat dilanjutkan sampai delapan edisi di tahun ini,” ujar Anto Hoed, Ketua Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

Tiga karya dari tiga komponis hebat yang dimiliki Italia ialah Lagu dan Tarian Kuno, Suita I karya Ottorino Respighi, Suita Simfonik, Op. 25: III. Gigue karya Ferrucio Busoni, dan Lelakon Bohemian: Babak Pertama karya Giacomo Puccini.

Daur Ulang dalam tema ini mengacu pada karya Respighi, komponis Italia yang membawa warna orkestra Rusia ke dalam musik Italia. Sementara itu, karya Giacomo Puccini akan dibawakan khusus dengan format opera, dengan mengundang pemeran utama Pharel Silaban dan Fika Djaya, serta pemeran pendukung Joseph Kristanto, Ega O Azarya, Rainier Revireino, dan Hari Santosa.

Selain ketiga komponis Italia itu, ada pula karya dari komponis Indonesia, yaitu Khintilan karya Diecky Kurniawan Indrapraja. Pria kelahiran Malang 1979 ini ialah komponis muda yang salah satu karyanya, berjudul Interruption, masuk 10 karya terbaik komponis muda Asia Tenggara (2011).

Jakarta City Philharmonic (JCP) menghadirkan re­pertoar musik klasik dunia kepada masyarakat. Musik bermutu menjadi terjangkau, tidak elitis, dan mudah disentuh guna memperkaya kehidupan kultural masyarakat yang sehat. (Zuq/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya