Stereomantic Soroti Kemacetan Jakarta

Retno Hemawati
25/4/2017 08:21
Stereomantic Soroti Kemacetan Jakarta
(MI/Permana)

BAND bergenre electropop Steromantic berharap gubernur dan wakil gubernur yang terpilih pada pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta putaran kedua akan memperhatikan dua hal.

"Setidaknya pada masa 100 hari sejak bekerja, kami berharap jangan sampai infrastruktur yang sudah dibangun terhenti di tengah jalan," kata Maria Ferrari, vokalis, saat berkunjung ke Media Indonesia, Rabu (19/4).

Dia mewakili anggota band lain seperti Pugar Restu Julian (drumer), Ardi Smith (basis), Aroel (gitaris), dan Klio (gitaris). Maria menambahkan, infrastruktur jalan yang tergarap sempurna akan mampu mengurangi permasalahan Jakarta, yakni kemacetan.

Selain itu, mereka menyoroti permasalahan keamanan. "Janganlah warga Jakarta ini sedikit-sedikit tersulut dengan isu yang tidak benar. Kami berharap gubernur dan wakil gubernur baru yang terpilih bisa mencari jalan keluar. Memang jalan keluar tidak bisa memuaskan semua pihak, tetapi kami berharap Jakarta menjadi nyaman dan aman, tanpa perbedaan isu SARA," kata Aroel.

Double album
Sebentar lagi, tepatnya Mei mendatang, Stereomantic akan merilis album studio ketiga yang berupa double album berjudul Golden Sun dan Silver Moon.

Menurut Pugar, album itu dirilis karena konsep dualisme siang dan malam. Dua album itu berisikan 18 lagu lama yang diaransemen ulang dan dibagi masing-masing sembilan lagu dalam satu album.

"Jadi, kita mau bikin album dengan perubahan warna musik dan materi yang kuat. Satu album enak didengarkan saat siang dan satu album cocok didengarkan saat malam," tambahnya.

Menurut Maria, isi kedua album itu merupakan materi lama yang diaransemen ulang dalam bentuk band. Dulu jauh sebelum berlima, hanya Maria dan Aroel yang menggawangi band itu.

"Dualisme ini menggambarkan kami berdua yang sangat berbeda 180 derajat dari sisi kepribadian. Satu kelam, salah satunya lagi happy-happy joy," tukas Maria.

Selain merilis album dalam bentuk cakram padat, Stereomantic merilis kaset dalam rangka record store day yang dirayakan setiap 22 April. Di kaset itu hanya ada empat lagu. "Dua single digital ada di kaset itu. Satu lagu lagi hanya ada satu-satunya di kaset, tidak ada di album Golden Sun dan Silver Moon. Kami hanya bikin 100 buah," kata Aroel.

Dia menambahkan, Stereomantic memilih kaset yang merupakan media vintage karena momentumnya pas.

Saat berpendapat tentang pembajakan, mereka sepakat hal itu harus disiasati. "Sebenarnya kita ikuti saja alur dunia bajak-membajak. Kami mengakali dengan cara upload di Youtube hanya 10-20 detik sebagai teaser, selebihnya beli di Spotify dan Itunes," kata Maria.

Merilis fisik, menurut Ardi, juga harus realistis. "Kondisi 11 tahun lalu saat Stereomantic mulai berdiri sudah sangat berbeda dengan saat sekarang. Dulu terjual 5.000 di Aksara sudah bagus. Apa kita mampu mengulangnya? Kita akan lihat angka di Spotify dan Itunes. Kalau angkanya tembus 5.000, kita akan rilis fisik," tutup penggemar Chrisye, The Cure, dan PureSaturday itu.(I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya