Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PENYANYI bersuara merdu, Clarisa Dewi, 20, memperhatikan fenomena politik yang terjadi di sekelilingnya. Menurutnya, masyarakat saat ini sudah terbuka. "Dulu malu-malu mengungkapkan seseorang berpihak pada calon yang mana, dirahasiakan, tetapi sekarang tidak lagi," katanya saat berkunjung ke Media Indonesia, beberapa saat lalu. Dia melanjutkan, berdasarkan pengalamannya, dulu masyarakat tidak ingin terlibat langsung bahkan dalam perbincangan politik, tetapi saat ini tidak lagi terjadi. "Orang yang dulunya sungkan kini blakblakan. Sekarang kalau mau memojokkan satu orang kemudian bicara langsung, nah ini yang paling mirip dengan kebiasaan di Negeri Barat atau orang menyampaikan pendapatnya melalui media sosial.'
Banyak orang yang kemudian berseteru melalui media sosial. Clarisa mengaku tidak terpancing. "Tapi, buat saya seru banget kalau melihat komentar-komentar yang sedang berseteru. Bukan saya suka teman berseteru, melainkan saya memerhatikan kritik yang dilontarkan, banyak yang masuk akal, seru kalau begitu," katanya seraya tersenyum. Selain itu, di sela-sela aktivitas, Clarisa juga menyempatkan diri untuk memnbaca buku. Buku-buku pihannya adalah novel dan buku self help. "Saya suka yang temanya kemanusiaan. Buku yang mengajarkan kita untuk berbuat baik dan menjadi diri sendiri," tuturnya.
Menurutnya banyak kisah-kisah dan pengalaman unik orang lain yang menarik untuk diceritakan kembali. "Orang lain tidak mengira pengalamannya sangat menarik untuk diceritakan kembali untuk orang lain padahal sangat inspiratif. Dan ternyata dengan membaca buku, kita jadi tahu perlu juga belajar dari pengalaman orang lain."
Mengarah padamu
Clarisa yang menghabiskan masa kecilnya di Semarang, Jawa Tengah, itu kini sedang berpromosi single terbarunya berjudul Mengarah Padamu. Single itu bercerita tentang seseorang yang sedang jatuh cinta sehingga semua curahan berhatian dan pikirannya selalu tertuju pada seseorang yang dicintai. "Lagu ini yang bikin Nadya Fatira, dikemas dengan modern sehingga gampang dicerna, saya yakin orang sekali dengar langsung hafal karena memang easy listening," jelasnya.
Lagu yang dibuat berdasarkan pesanan Sony Music Indonesia, label yang menaunginya ternyata juga merupakan hasil belajarnya berdasarkan pengalamannya terdahulu. "Dulu single pertama saya judulnya Hilang bergenre balada, ternyata orang lain sulit menerima. Saya belajar dan ingin orang tahu saya tidak hanya bisa menyanyikan lagu balada melalui lagu Mengarah Padamu," ucap dia.
Menurut pendapatnya, penikmat musik Indonesia kebanyakan menyukai lagu-lagu yang enak didengar. "Selain enak didengar, harus bisa membuat lagu yang memorable dan unik, tentu saja ini menjadi tantangan," katanya. Dia mengaku sangat mengagumi pelantun 24K Magic, Bruno Mars. Mars, di matanya merupakan penyanyi yang mampu menantang tren. "Bisa dibayangkan, saat electronic dance music (EDM) banyak ditawarkan pada pasar, dia malah kembali ke musik 1990-an. Dia bagi saya merupakan trendsetter," tutup perempuan yang ingin berduet dengan Beyonce itu. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved