Andini Berebut Perhatian di Media Sosial

Retno Hemawati
11/4/2017 07:15
Andini Berebut Perhatian di Media Sosial
(MI/ADAM DWI)

PENYANYI jebolan ajang Indonesian Idol Dewi Puspita Andini, 20, ingin anak-anak milenial yang memiliki karya agar memanfaatkan media sosial jika memang kesulitan menembus label besar atau memenangi ajang pencarian bakat yang diselenggarakan media massa. "Sekarang ini persaingan semakin ketat karena ada media sosial seperti Instagram dan Youtube. Akan tetapi, keduanya jauh lebih mudah bagi anak-anak muda untuk meraih penggemar dari berbagai penjuru dunia," kata Andini saat berkunjung ke Media Indonesia, beberapa saat lalu.

Dia pun berbagi kiat agar anak-anak muda membuat kover musik, mencoba membuat vlog, dan hal-hal kreatif sehingga bisa menarik perhatian banyak orang. "Membuat orang tertarik dengan karya kita di media sosial itu tidak mudah, tapi itu belum selesai, di media sosial juga banyak orang yang berebut mencari perhatian, itulah tantangannya," kata dia. Selain memamerkan karya, media sosial banyak digunakan untuk menyebarkan hal-hal yang positif. Andini termasuk antimenyebarkan berita-berita yang belum tervalidasi kebenarannya.

"Kalau saya memang lebih suka melakukan pengecekan sebuah berita melalui orang-orang terdekat sebelum dibagikan melalui media sosial dan terbaca oleh orang lain," ucapnya. Dia menambahkan lebih sering membiasakan diri untuk menyaring dan berpikir jauh terkait dengan efek yang ditimbulkan sebuah kabar bohong. Baginya, saat menyebarkan sebuah berita, sebaiknya seseorang perlu memahami konteks dan harus cukup pengetahuan tentang suatu hal. "Apalagi berita politik, dampaknya sangat besar bagi banyak orang," kata dia.

Ajang pencarian bakat
Saat ini perempuan yang menertap di Bekasi itu sedang disibukkan dengan promosi single terbarunya berjudul Bukan Lelaki. Single itu, menurutnya, akan mewakili perasaan perempuan yang mayoritas sering disaikiti lelaki. "Ceritanya cewek itu galau dan menangis terus, tapi dia kemudian sadar lelaki itu bukan jodoh sejatinya. Lebih bercerita tentang kegagalan sebuah hubungan," kisah perempuan yang sedang suka merias wajahnya sendiri. Dia mengaku lebih suka bersolo karier dan mengaku itu merupakan cita-citanya sejak belia.

"Bukan berarti saya tidak suka nge-band, tetapi kalau solo karier itu ada keasyikan tersendiri," kata dia. Keasyikan lain saat bersolo karier dan ada kesempatan pentas, panggung seolah menjadi miliknya sehingga lebih bebas. Secara karya, dia juga ingin idenya lebih bisa tertuang semua. Hanya, perlu berdiskusi dengan pihak label seperti Warner Music Indonesia yang menaunginya. Dia juga berpendapat ajang pencarian bakat di masa kini masih relevan meskipun bukan satu-satunya jalan.

"Menurut saya, televisi mainstream masa kini sudah hampir dikalahkan Youtube. Televisi agak terpinggirkan," kata dia. Melalui pendangannya, dia ingin anak-anak muda yang berkarya tidak terlalu bergantung pada suatu ajang sehingga harus capek mengantre seperti yang dilakukannya dulu. "Penonton televisi juga kini semakin bergeser mengikuti perkembangan zaman kan?" tanya sekaligus tutupnya. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya