Manusia Bercangkang Cyborg

Her/M-4
09/4/2017 01:31
Manusia Bercangkang Cyborg
(DOK. PARAMOUNT PICTURES)

BAGAIMANA bila Anda terbangun dalam tubuh yang berbeda? Mungkin itu yang bisa menjelaskan perasaan Mira Killian (Scarlett Johansson). Suatu hari Mira terbangun dengan tubuh yang sama sekali berbeda. Otak dan jiwanya masih sama, tapi tubuhnya telah dimodifikasi dengan teknologi siber cerdas buatan Hanka Robotika.

Dia diberi tahu tubuhnya hancur dalam kecelakaan.

Pemanfaatan teknologi yang menjadikannya seorang cyborg itu ialah satu-satunya jalan untuk menyelamatkannya. Dia menjadi cyborg pertama yang dibuat dengan tetap mempertahankan otak dan jiwanya.

Berbekal kemampuan gabungan yang menakjubkan itu, Mira menjadi komandan lapangan dari satuan tugas yang menghentikan penjahat siber dan peretas. Namun dalam suatu misi, peretas yang memburu nyawa dan data dari para peneliti Hanka Robotika, mengantarkannya pada pergulatan realita.

Peretas yang dikejarnya Kuze (Michael Pitt), memberi tahu bahwa Mira bukanlah satu-satunya cyborg hasil penggabungan teknologi dengan otak manusia yang dibuat Hanka Robotika. Sebelumnya, sudah banyak kelinci percobaan yang kemudian dihancurkan karena dianggap tidak cukup bagus. Serangan yang dilakukan Kuze terhadap Hanka Robotika ialah upaya pembalasan setelah dibuang sebagai proyek gagal perusahaan tersebut.

Lebih lanjut, Kuze mengingatkan agar Mira tak lagi mengonsumsi obat yang diberikan karena hal itu menekan memori yang sesungguhnya dari otak, membuatnya tak bisa mengingat dengan baik. Terkait ingatan yang sulit dibangkitkannya, Dr Ouelet (Juliette Binoche) yang biasa merawatnya hanya mengatakan, "Kita terikat dengan ingatan seolah ingatan itu menentukan siapa kita, tapi nyatanya tidak. Apa yang kita lakukan adalah hal yang menentukan siapa kita sesungguhnya.

"Itulah kisah yang diangkat dalam Ghost in the Shell besutan sutradara Rupert Sanders. Sesuai namanya, film ini diangkat dari komik Jepang dengan judul yang sama.

Latar filmnya teramat futuristis, sekali pun menyisakan lorong-lorong kumuh sisa kehidupan manusia yang tak tersentuk teknologi canggih. Visualisasi bisa memuaskan para penikmat film science-fiction. Di sisi lain, misteri terbesarnya justru mengantarkan kepada konflik human, tentang siapa Mira sebenarnya dan siapa sosok yang selayaknya dianggap sebagai penjahat sesungguhnya.

Di sisi lain, Ghost in the Shell juga mengangkat perdebatan soal sejauh apa teknologi boleh masuk ke kehidupan manusia. Alih-alih memberikan kemudahan bagi manusia, teknologi juga bisa menjadi pedang bermata dua yang membawa petaka.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya