Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PERHITUNGAN harga eceran tertinggi (HET) bibit ayam umur sehari (day old chicken/DOC) dan pakan unggas ditargetkan rampung pekan depan. Hal itu untuk merespon masih rendahnya harga DOC di tingkat peternak dan petelur yang tidak sebanding dengan biaya pokok produksinya.
"Target minggu depan sudah ditandatangani," ucap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti kepada Media Indonesia, Jumat (7/4).
Tjahya mengatakan usai keputusan yang dibuat Komisi VI DPR RI pada Rabu (5/4) silam, pihaknya sudah mulai melakukan perhitungan bersama tim. Tim itu terdiri dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dan para pelaku usaha terkait.
Menurut Tjahya, penetapan HET DOC dan pakan unggas akan berupa peraturan menteri. Namun, dia belum bisa memastikan kementerian yang akan mengeluarkan aturan tersebut.
"Kita belum tahu siapa yang akan mengeluarkan karena belum tahu apakah akan jadi satu dengan aturan harga acuan ayam dan telur yang akan masuk ke revisi Permendag No 63/2016. Cuman, permendag itu mengatur bahan pokok. Sementara DOC dan pakan bukan bahan pokok," terang Tjahya.
Sebagai infomasi, pada Rabu malam, rapat Komisi VI DPR memutuskan pemerintah harus membuat HET DOC dan pakan untuk menjaga keterjangkauan harga ayam hidup broiler dan pejantan di tingkat konsumen dan melindungi pendapatan produsen.
Para peternak mengeluhkan biaya pokok produksi DOC yang mencapai Rp18 ribu per ekor, sedangkan harga jualnya hanya sekitar Rp14 ribu-Rp16 ribu per ekor. Tingginya biaya produksi tersebut disebabkan oleh mahalnya harga pakan yang mencapai Rp4.600 per kilogram (kg).
Di samping itu, rapat memutuskan pemerintah melalui Kementerian Pertanian perlu melakukan afkir dini bagi integrator yang memiliki populasi DOC di atas 100 ribu ekor. Data dari Kementerian Pertanian, populasi DOC saat ini mengalami oversuplai hingga 500 juta ekor karena dibukanya keran impor bibit ayam indukan (grand parent stok/GPS) pada 2013.
"Afkir dini diputuskan dalam rangka menjamin pasokan dan stabilisasi harga telur di tingkat konsumen dan menjamin pendapatan produsen," ujar ketua rapat Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana.
Selain mengatur harga di hulu melalui HET DOC dan pakan, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan juga ditugaskan membuat harga acuan ayam hidup, karkas, dan telur. Hal itu untuk mengatur harga ayam hingga ke tingkat konsumen.
"Pemerintah juga harus menugaskan Bulog untuk menjamin ketersediaan jagung bagi industru perunggasan. Itu supaya harga bahan baku pakan bisa turun," imbuh Azam. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved