Hortikultura Siap Susul Raihan Positif Produksi Beras

Andhika Prasetyo
07/4/2017 11:15
Hortikultura Siap Susul Raihan Positif Produksi Beras
(Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman -- ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

BERPIJAK pada kinerja produksi beras yang baik pada 2016, Kementerian Pertanian (Kementan), pada tahun ini, optimis dapat menyalurkan raihan positif tersebut ke sektor pertanian hortikultura.

Pada tahun lalu, Kementan mengklaim produksi gabah kering giling nasional mencapai 79,3 juta ton atau setara 44 juta ton beras. Jumlah tersebut berada di atas total kebutuhan per tahun yang hanya 33 juta ton.

Alhasil, persediaan beras pun aman. Hingga Maret, tercatat stok beras yang terdapat di gudang Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mencapai 2 juta ton.

"Sektor hortikultura nusantara memiliki potensi yang sangat besar, bahkan untuk tujuan ekspor," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Jumat (7/4).

Dari data yang dirilis Kementerian Perdagangan, ekspor sayur dan buah pada 2015 mencapai US$493,1 juta, meningkat 24,7 % dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya US$395,4 juta.

Melengkapi data tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 mencatat ekspor produk dan sayuran kembali terdongkrak menjadi US$506,6 juta. Adapun, pada Januari, nilai ekspor produk hortikultura sudah mencapai US$45,2 juta.

Di luar itu, Amran menyebutkan, saat ini, hal yang masih menjadi perhatian di sektor hortikultura adalah produksi cabai dan bawang merah.

Pada 2015, capaian produksi cabai di tahun mencapai 1,9 juta ton dan meningkat di tahun berikutnya menjadi 2,1 juta ton.

Begitupun bawang merah yang juga meningkat produksinya dari 1,22 juta ton di 2015 menjadi 1, 29 juta ton di 2016.

Kendati demikian, raihan tersebut dirasa masih kurang cukup karena dua komoditas itu kerap mengalami fluktuasi harga khususnya di musim hujan.

"Maka dari itu cabai dan bawang merah menjadi perhatian pemerintah untuk ditingkatkan pada 2017," ujar Amran.

Dalam upaya menggapai target ambisius itu, pemerintah pun siap mencanangkan luas tambah tanam cabai hingga 15 ribu hektare (ha) sehingga total keseluruhan areal tanam mencapai 338 ribu hektare (ha) di tahun ini.

Pun bawang merah yang luas tanamnya ditambah hingga 7 ribu ha menjadi 151 ribu ha.

"Kami juga merancang pola sistem tanam berdasarkan wilayah untuk menyuplai daerah yang defisit. Ini diyakini akan berdampak pada peningkatan produksi yang artinya sektor hortikultura akan kembali swasembada," tuturnya.

Amran menambahkan, dalam upaya mencapai target sebagai lumbung pangan dunia pada 2045, semua hal memang harus dilakukan secara bertahap.

"Sekarang beras sudah. Menyusul nanti cabai dan bawang merah. Kemudian nanti akan diikuti komoditas-komoditas lainnya," tandasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya