Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KOMISI Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengusulkan pemerintah membuat harga eceran tertinggi (HET) untuk bibit ayam umur sehari (day old chicken/DOC) dan pakan. Usulan itu untuk menyelesaikan permasalahan peternak ayam dan petelur yang masih mengeluhkan rendahnya harga jual DOC dan mahalnya harga pakan unggas.
"Kita mengusulkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan membuat HET DOC dan HET pakan untuk menjaga harga di hulu hingga hilir," ucap Ketua KPPU Syarkawi Rauf di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/4).
Menurut Syarkawi, HET pakan penting agar biaya pokok produksi para peternak bisa terkontrol. Para peternak mengeluhkan biaya pokok produksi yang mencapai Rp18 ribu per ekor, sedangkan harga jual DOC hanya sekitar Rp14 ribu-Rp16 ribu per ekor.
Tingginya biaya produksi tersebut disebabkan oleh mahalnya harga pakan yang mencapai Rp4.600 per kilogram (kg).
"Afkir dini (pemusnahan) juga baik dilakukan untuk menjaga pasokan DOC yang sekarang masih oversuplai," ujar Syarkawi.
Anggota Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GPPUI) Anton Supit sepakat dengan usulan KPPU. Namun, pemerintah juga mesti mengatur HET dengan tepat.
Pasalnya, pemerintah sendiri dinilai telah membuat kebijakan yang berakibat naiknya harga pakan, yakni menyerap jagung dalam negeri yang lebih mahal ketimbang jagung impor. Padahal, komposisi jagung mencapai 50% dari produksi pakan unggas.
"Memungkinkan kalau pemerintah aturnya benar. Karena 50% pakan itu dari jagung dan kebijakan pemerintah membuat harga jagung naik," tutur Anton.
Dia pun mengusulkan bila pemerintah memerintahkan afkir dini, sebaiknya dilakukan ke ayam petelur. Sementara ayam broiler sebaiknya ditetaskan telurnya ketimbang diafkir dini.
"Kalau ayam petelur diafkir karena biar tidak bertelur, DOC terjaga pasokannya. Kalau ayam broiler diafkir, lama lagi nunggunya. Cocoknya broiler itu telurnya yang ditetaskan," terang Anton.
Menanggapi itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti menilai penetapan HET DOC dan pakan sangat memungkinkan. Dengan begitu, tidak perlu lagi pemerintah mengatur harga acuan ayam hidup, daging ayam, dan telur.
"Kalau sudah dikunci (dari pakan), ya nggak perlu. Sebenarnya kita sudah punya harga acuan ayam dan telur, tapi ini kan proses untuk meregulasikannya," imbuh Tjahya. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved