Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,02% pada Maret 2017 dengan indeks harga konsumen (IHK) 128,22 Penyebabnya ialah adanya penurunan harga dari beberapa indeks kelompok pengeluaran, seperti bahan pangan, transportasi, dan jasa keuangan.
Kepala BPS Suharyanto mengungkapkan terjadinya deflasi di luar dugaan. Pasalnya, sejumlah pemangku kepentingan memprediksi Maret masih dibayangi inflasi, mengingat Februari sebelumnya terjadi inflasi sebesar 0,23%.
"Para ekonom berpikir penyesuaian tarif listrik (900 VA) dan penaikan harga BBM jenis pertalite dan pertamax berpengaruh. Namun, data BPS menunjukkan pengendalian bahan makanan bulan ini bagus sekali sampai menimbulkan deflasi," tutur Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin (Senin, 3/4).
Lebih lanjut dia memaparkan, dalam indeks kelompok pengeluaran, kelompok bahan makanan berkontribusi cukup besar hingga 0,66% terhadap inflasi.
Beberapa harga komoditas pangan yang turun antara lain cabai merah, cabai rawit, ikan segar, beras, terur ayam ras, dan bawang putih.
Menurut Suhariyanto, selain masih berlangsungnya masa panen, upaya pemerintah meredam harga juga turut berdampak pada penurunan harga sejumlah komoditas pangan.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan juga berencana menetapkan harga eceran tertinggi (HET) bagi tiga komoditas bahan pokok, yakni minyak goreng, daging beku, dan gula.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo berpendapat penetapan HET beberapa komoditas pangan yang bergejolak atau volatile food akan membantu meredam laju inflasi.
"Saya kira itu akan membantu. Minimum stabil. Tidak tahu kalau bisa turun. Tapi stabil saja sudah bagus," ujarnya di kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, deflasi adalah suatu periode ketika harga-harga secara umum turun dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi.
Inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, sedangkan deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar.
Langkah positif
Pengamat ekonomi yang juga mantan menteri keuangan, Chatib Basri, mengungkapkan terjadinya deflasi bukan karena adanya penurunan daya beli di masyarakat sebab pada Maret dan April tren inflasi memang rendah karena adanya musim panen.
Menurutnya, itu suatu hal yang positif sebab menunjukkan pengendalian harga bisa berjalan dengan baik. Selain itu, dia memprediksi kondisi ekonomi tahun ini bisa lebih baik daripada tahun lalu.
Indikatornya ialah mulai membaiknya harga komoditas dan minyak dunia sehingga pendapatan pekerja di sektor kelapa sawit ataupun batu bara mulai meningkat.
"Seharusnya daya belinya meningkat, mungkin belum muncul saat ini dan baru akan muncul pada kuartal II atau III. Jadi saya tidak melihat deflasi ini disebabkan adanya penurunan daya beli, tetapi lebih pada karena pengendalian harganya yang relatif baik," terang Chatib.
Hal senada juga dikatakan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani. Dia menilai keberhasilan pemerintah menekan inflasi sebagai langkah positif.(Dro/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved