Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
JAWA Tengah menjadi pemasok tenaga kerja indonesia (TKI) terbanyak ke Korea Selatan. Setiap tahun rata-rata ada 2.500 orang TKI asal provinsi tersebut yang diberangkatkan untuk bekerja di berbagai sektor.
Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah, Suparjono mengungkapkan itu di sela-sela meninjau pelaksanaan ujian bahasa Korea (EPS-TOPIK) Sistem Poin Sektor Manufaktur di Universitas Sebelas Maret (UNS), Kota Surakarta, Sabtu (1/4).
''Tahun ini ada 30.109 calon tenaga kerja yang mengikuti tes EPS-TOPIK, sebanyak 14.978 orang ada di Jawa Tengah,'' katanya. ''Berdasarkan data BP3TKI Jateng ada delapan kabupaten yang memiliki kontribusi terbanyak dalam penempatan TKI ke Korea Selatan selama ini, yaitu Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen, Pati, Grobogan, Kendal, Karanganyar, dan Tegal.''
Dia menilai TKI yang berasal dari delapan kabupaten tersebut sejauh ini cukup berhasil. Artinya, ketika pulang mereka betul-betul bisa mengubah nasib dan bahkan ikut membantu membangun serta memajukan kampung halamannya.
Sedangkan Deputi Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Agusdin Subiantoro menyatakan, animo masyarakat untuk bekerja ke Korea Selatan sangat besar. Jumlah pendaftar untuk tahun ini tercatat 31.803 orang, dan setelah diverifikasi 30.109 orang dinyatakan memenuhi syarat untuk menjalani ujian seleksi. Selain di UNS, ujian juga dilaksanakan di IKOPIN Bandung, Universitas Esa Unggul Jakarta, dan Universitas Dr Soetomo Surabaya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas TKI yang dikirim, BNP2TKI terus memperbaiki proses seleksi. Mulai 2017 ini untuk sektor manufaktur dilakukan dengan EPS-TOPIK Sistem Poin. Calon TKI tidak hanya diuji kemampuan berbahasa Korea, tetapi juga keahlian dan kompetensinya. Mereka yang lolos seleksi akan dipekerjakan di sektor manufaktur dengan upah minimal Won 1.350 atau setara Rp16 juta per bulan.
''Tahun ini Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 5.200 orang,'' ungkap kata Agusdin. Kerja sama G to G Indonesia dan Korea dalam bidang penempatan tenaga kerja telah berlangsung sejak 2004. Hingga 2016 tercatat sudah 68.164 TKI yang ditempatkan sana. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved